Jonatan Christie Soroti Pentingnya Regenerasi Tunggal Putra

Jonatan Christie Soroti Pentingnya Regenerasi Tunggal Putra
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie mengembalikan kok saat melawan wakil Jepang Kenta Nishimoto pada perempat final Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (24/1). (ANTARA FOTO/Fauzan/YU)

Analisadaily.com, Jakarta - Pebulutangkis Jonatan Christie menyoroti pentingnya percepatan regenerasi pada sektor tunggal putra Indonesia.

“Saya rasa, itu menjadi PR untuk tim tunggal putra Indonesia,” kata Jonatan dalam jumpa pers setelah final Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan Jakarta, Minggu (26/1).

Menurut tunggal putra peringkat tiga dunia itu, promosi bagi pemain-pemain junior seperti Alwi Farhan, Mohammad Zaki Ubaidillah, hingga Yohanes Saut Marcellyno untuk bermain di turnamen-turnamen dengan level yang lebih tinggi, menjadi krusial saat ini.

Terlebih, saat ini masih belum ada tunggal putra lain selain Jonatan dan Anthony Sinisuka Ginting yang menghuni daftar 20 besar dunia.

“Misalnya seperti Alwi, Saut, Ubed, harus segera lebih banyak diberikan jam terbang. Jangan hanya melihat hasilnya dulu, kita beri jam terbang untuk mereka menghadapi pemain yang levelnya di atas mereka, untuk kemudian dievaluasi (penampilannya), dan harapannya bisa menumbuhkan kepercayaan diri mereka,” jelas Jonatan.

Juara All England Open 2024 itu melanjutkan, perjalanannya untuk bisa mencapai posisinya sekarang juga dimulai dari promosi yang terus-menerus dilakukan.

“Dulu saya juga seperti itu. Dengan tidak adanya senior, mau tidak mau harus di-push terus. Pelan-pelan. Melangkah dari kualifikasi, perlahan lalu masuk quarter final, dan seterusnya. Proses itu perlu ditumbuhkan kepada anak-anak, terlebih junior-junior saya,” kata Jonatan.

Kepercayaan diri dan dahaga akan kemenangan, tidak hanya penting bagi atlet junior, melainkan juga pemain yang sudah tidak asing dengan gelar seperti Jonatan.

Kekalahannya di partai puncak Indonesia Masters 2025 menjadi catatan tersendiri bagi dirinya agar bisa melangkah maju pada kejuaraan-kejuaraan lain yang sudah menanti di depan mata, salah satunya All England Open 2025.

“Saya merasa gagal karena target awal saya pribadi dan pelatih ingin juara di Indonesia Masters. Dengan adanya kans hari ini belum bisa saya manfaatkan dengan baik. Eksekusinya kurang baik,” kata Jonatan.

“Akan tetapi, ada sisi positif juga. All England masih ada satu bulan lagi (untuk persiapan). Saya harap kepercayaan diri saya di lapangan bisa timbul dan menjadi suatu hal yang akan saya bawa di All England nanti,” ujar dia menambahkan.

(ANT/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi