Setelah tanggal 1, ada tanggal 9 lunar, dengan melaksanakan sembahyang Dewa-Dewa Langit, setelah itu berlanjut ditutup dengan Malam Cap Go Meh.

“Saya melihat setiap tahu perayaan Imlek sampai Cap Go Meh ramai sekali. Saya harus banyak terima kasih dengan semua masyarakat, Tionghoa khususnya, dan pemerintah yang ada sudah ikut merayakan kegiatan ini. Sama seperti kegiatan agama-agama lainya,” ungkap Brilian kepada Analisa, Kamis (13/2).

Dikatakannya ia banyak menghadiri perayaan Imlek dan Cap Go Meh dan semua berlangsung meriah.

“Semalam Rabu (12/2) saya di Siantar bersama wali kota, bersama Dandim, Danren. Para perayaan Cap Go Meh, Pak Kapolresnya langsung memimpin kegiatan itu sangat bagus,” ungkapnya.

Apalagi PBB sudah menyepakati Imlek merupakan perayaan secara dunia. Ini sangat luar biasa.

Dijelaskannya Imlek dan rentetnya dari sejarah masa lampau yang sudah dilakukan di abad ke-17 dulu, pada Dinasti Han. Pada waktu itu perayaan masih batas kerajaan saja. Setelah kerajaan banyak yang runtuh, kegiatan terus diadakan oleh masyarakat secara turun temurun sampai sekarang.

Menurutnya kebudayaan ini merupakan kekayaan bangsa. Kita lihat bahwa saat ini Indonesia betul-betul mewujudkan satu demokrasi yang baik, kerukunan antar umat beragama sangat bagus.

“Inilah saya lihat bahwa pemerintah betul-betul melaksanakan dengan kerjasama semua pihak,” ungkapnya. (rin)