Live Shopping di Media Sosial: Tren Baru Belanja Anak Muda, Praktis dan Seru! (Analisadaily/kolase)
Analisadaily.com, Medan - Sejak pandemi Covid-19, dunia belanja online mengalami banyak perubahan, dan salah satu yang paling mencolok adalah munculnya social commerce (s-commerce), yang semakin digemari. Fitur live shopping menjadi salah satu andalan baru bagi para penjual dan pembeli untuk bertransaksi dengan cara yang lebih menarik, interaktif, dan pastinya praktis.
Beberapa platform s-commerce yang sedang populer di Indonesia, seperti TikTok ,Instagram, dan Facebook, kini menjadi tempat favorit belanja online, terutama di kalangan anak muda.
Live shopping adalah perpaduan antara berbelanja online dan menikmati hiburan lewat siaran langsung di media sosial.
Fitur ini memungkinkan pembeli untuk melihat produk secara langsung, bertanya langsung kepada penjual lewat chat, dan bahkan mengikuti acara siaran yang menghibur.
Proses belanja jadi terasa lebih seru karena suasana yang tidak kaku, dengan interaksi yang membuat para calon pembeli lebih tertarik.
Keistimewaan dari live shopping adalah pada kehadiran host atau live streamer yang tidak hanya menjelaskan produk, tapi juga membawa konsep penjualan yang menyenangkan dan interaktif.
Host yang pandai berbicara, menarik perhatian, dan menawarkan pengalaman berbelanja yang unik akan membuat audiens betah menonton dan bahkan melakukan pembelian berulang.
Tak jarang, dalam sesi live shopping ini pembeli bisa menawar harga, atau mendapatkan diskon menarik dari berbagai voucher yang ditawarkan.
Hal ini tentu menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi anak muda yang lebih menyukai hal-hal praktis, unik, dan penuh kejutan.
Meski keduanya sama-sama berfokus pada belanja online, ada beberapa perbedaan mencolok antara s-commerce dan e-commerce. Salah satunya adalah algoritma dan jangkauan.
Platform s-commerce, yang ada di media sosial, memiliki algoritma yang lebih kuat dalam menargetkan audiens yang tepat.
Selain itu, media sosial juga memiliki pengguna yang lebih aktif, hampir setiap hari mereka mengaksesnya, sedangkan platform e-commerce belum tentu dikunjungi oleh semua orang setiap hari.
Survei yang dilakukan oleh Nara x Data melalui aplikasi SurV mengungkapkan bahwa 60% responden merasa puas dengan pengalaman belanja mereka di s-commerce dan berencana untuk terus menggunakan platform tersebut.
40% lainnya masih menantikan inovasi fitur baru dari s-commerce agar pengalaman berbelanja semakin menyenangkan.
Hasil survei juga menunjukkan alasan utama kepuasan berbelanja di s-commerce, di antaranya adalah kemudahan, diskon besar, dan hiburan yang menyenangkan. TikTok, Instagram, dan Facebook menjadi platform pilihan utama untuk berbelanja.
Tren fashion terus berkembang pesat, dan tak heran jika dunia fashion menjadi kategori yang paling sering dibeli di platform s-commerce. Sebanyak 71% responden memilih fashion sebagai kategori produk favorit mereka untuk dibeli.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya penampilan dan mengikuti tren, terutama di kalangan anak muda yang aktif di media sosial.
Survei menunjukkan bahwa 55% responden bersedia mengeluarkan uang antara Rp 50.000 - Rp 250.000 untuk berbelanja di s-commerce, sementara 19% lainnya lebih memilih untuk membelanjakan antara Rp 251.000 - Rp 500.000.
Namun, meski banyak yang menikmati kemudahan belanja di s-commerce, masih ada 88% yang merasa khawatir tentang masalah keamanan dan transparansi transaksi.
TikTok telah membuktikan dirinya sebagai salah satu platform live shopping yang paling menarik. Dengan fitur live streaming yang memungkinkan penonton memberikan gift yang dapat ditukarkan dengan uang, TikTok memberikan peluang besar bagi penjual untuk mempromosikan produk secara lebih interaktif.
Tidak hanya sebagai tempat hiburan, TikTok kini menjadi lahan subur untuk transaksi jual-beli, terutama di kalangan anak muda Indonesia.
Meski tren ini berkembang pesat, sebagian besar pembeli masih merasa khawatir tentang keamanan transaksi di s-commerce.
Pembeli menginginkan lebih banyak transparansi, sistem keamanan yang lebih baik, serta opsi pembayaran yang lebih beragam dan aman.
Jika masalah ini dapat diatasi, banyak yang yakin s-commerce akan semakin berkembang dan mungkin bahkan melampaui e-commerce tradisional.
Dari hasil survei, dapat disimpulkan bahwa live shopping di s-commerce semakin populer di kalangan anak muda, dengan kepraktisan dan hiburan sebagai daya tarik utamanya.
Platform seperti TikTok, Instagram, dan Facebook kini menjadi tempat yang tidak hanya untuk mencari hiburan, tetapi juga untuk berbelanja dengan cara yang seru dan interaktif.
Dengan semakin banyaknya fitur menarik dan inovasi yang hadir, s-commerce berpotensi menjadi masa depan belanja online yang lebih menyenangkan dan menguntungkan, selama masalah keamanan dan kepercayaan dapat diperbaiki.
Sumber artikel ini diambil dari laporan survei yang dilakukan oleh Nara x Data melalui aplikasi SurV, yang mengumpulkan 1.456 responden berusia 18-35 tahun pada 7-10 Agustus 2023.
Artikel ini juga mencakup hasil wawancara, analisis tren terbaru mengenai social commerce (s-commerce), dan live shopping yang berkembang di platform media sosial populer seperti TikTok, Instagram, dan Facebook. (
cw1)
(WITA)