ilustrasi - Serangan teroris di Balochistan, Pakistan. (ANTARA/Anadolu/PY)
Analisadaily.com, Karachi - Operasi pasukan keamanan Pakistan untuk menyelamatkan sandera korban pembajakan kereta di Pakistan barat daya berhasil mengakhiri krisis keamanan tersebut, demikian menurut otoritas militer Pakistan, Rabu (12/3).
Kepala bidang penerangan Angkatan Darat Pakistan, Letnan Jenderal Ahmad Sharif, menyatakan bahwa seluruh 33 terduga militan pelaku pembajakan tewas dalam operasi militer yang berlangsung selama 24 jam itu.
"Semua sandera juga telah dibebaskan," kata Sharif dilansir dari Antara, Kamis (13/3).
Ia memastikan bahwa 21 penumpang dan seorang anggota pasukan keamanan yang tewas dalam insiden tersebut dibunuh para militan sebelum operasi militer berlangsung.
Selain itu, empat personel keamanan yang tewas dalam operasi penyelamatan sandera berasal dari angkatan udara dan kelompok khusus angkatan darat.
Militan dari organisasi separatis Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) menyatakan bertanggung jawab terhadap serangan kereta tersebut pada Selasa (11/3).
Mereka meledakkan rel dan membajak kereta tersebut di kawasan Bolan yang terpencil di Provinsi Balochistan, Pakistan barat daya. Dilaporkan kereta tersebut mengangkut 440 orang.
Diketahui, BLA dan kelompok militan separatis lainnya telah melakukan sejumlah serangan terhadap pasukan keamanan dan warga sipil di provinsi-provinsi Pakistan.
Kelompok tersebut memperjuangkan kemerdekaan Balochistan yang mereka anggap dipaksakan bergabung ke Pakistan pada akhir masa kolonial di India Inggris -- yang masih belum terbagi antara India dan Pakistan -- pada 1947.
(ANT/CSP)