Pinterest Uji Coba Pop-Up, Bantu Anak-anak Fokus di Jam Sekolah

Pinterest Uji Coba Pop-Up, Bantu Anak-anak Fokus di Jam Sekolah
Pinterest Uji Coba Pop-Up, Bantu Anak-anak Fokus di Jam Sekolah (Analisadaily/Ilustrasi)

Analisadaily.com, Medan - Pinterest meluncurkan uji coba fitur baru berupa peringatan pop-up yang bertujuan mengingatkan pengguna anak-anak untuk keluar dari aplikasi selama jam sekolah. Inisiatif ini sedang diuji di Amerika Serikat dan Kanada, dengan fokus pada anak-anak berusia 13 hingga 17 tahun.

Pop-up tersebut muncul di aplikasi Pinterest antara pukul 8 pagi hingga 3 sore pada hari kerja, mendorong pengguna muda untuk menjeda aktivitas mereka dan mematikan notifikasi hingga bel sekolah berbunyi.

"Fokus adalah hal yang indah. Tetaplah fokus pada saat ini dengan menutup Pinterest dan menjeda notifikasi sampai bel sekolah berbunyi," demikian bunyi pesan yang dikutip dari The Verge, Sabtu (26/4/2025).

Pinterest menyatakan bahwa ini merupakan uji coba skala besar yang akan menjangkau jutaan anak di bawah umur. Mereka mengklaim sebagai perusahaan teknologi pertama yang secara proaktif menguji fitur semacam ini untuk mendukung konsentrasi siswa di sekolah.

Langkah ini muncul di tengah meningkatnya perhatian terhadap penggunaan ponsel di lingkungan pendidikan. Negara bagian New York hampir menerapkan larangan penggunaan ponsel di seluruh negara bagian selama jam sekolah, mengikuti jejak beberapa negara bagian lain yang sudah membatasi atau melarang penggunaan ponsel. Di Eropa, Denmark dan Belanda juga telah lebih dulu melarang ponsel di sekolah, sementara Prancis baru-baru ini mengumumkan kebijakan mewajibkan siswa mengunci ponsel mereka selama berada di sekolah mulai tahun ajaran berikutnya.

Sebagai bagian dari komitmennya terhadap kesehatan digital anak-anak, Pinterest juga mengumumkan donasi sebesar USD 1 juta kepada International Society for Technology in Education (ISTE). Dana ini akan digunakan untuk mendukung pembentukan gugus tugas di 12 distrik sekolah di Amerika Serikat, bertujuan mengembangkan kebijakan yang meningkatkan kesejahteraan digital siswa.

"Di Pinterest, kami percaya bahwa sekolah dapat memanfaatkan semua teknologi yang ditawarkan kepada para siswa, sambil meminimalkan bahaya dan gangguan," ujar Wanji Walcott, Kepala Bagian Hukum dan Bisnis Pinterest. Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara perusahaan teknologi, guru, orang tua, dan pembuat kebijakan sangat penting untuk memastikan ponsel pintar menjadi alat bantu pembelajaran yang efektif, bukan sekadar sumber distraksi.

Langkah inovatif ini menunjukkan bahwa perusahaan teknologi mulai mengambil peran lebih aktif dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih sehat bagi generasi muda.

(DEL)

Baca Juga

Rekomendasi