Anniversary ke-16, LCE 1-Minute Film Festival Jadi Wadah Kreativitas dan Kepedulian Mental

Anniversary ke-16, LCE 1-Minute Film Festival Jadi Wadah Kreativitas dan Kepedulian Mental
Anniversary ke-16, LCE 1-Minute Film Festival Jadi Wadah Kreativitas dan Kepedulian Mental (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - LCE 1-Minute Film Festival sukses diselenggarakan di CGV Focal Point Medan pada Jumat (25/4/2025). Bukan film box office yang jadi sorotan malam itu, melainkan delapan film pendek berdurasi hanya satu menit karya siswa-siswi LCE Training Center yang berhasil menggugah emosi penonton, membuka percakapan, dan menghidupkan suasana dengan cara yang berbeda.

Festival ini bukan sekadar panggung kreativitas, tetapi juga ruang aman bagi remaja untuk menyuarakan isi hati mereka—tentang keresahan, kecemasan, tekanan, dan harapan yang kerap terpendam. Film-film berdurasi 60 detik ini menjadi medium ekspresi yang kuat dan jujur, menghadirkan perspektif remaja tentang isu yang semakin relevan hari ini: kesehatan mental.

Dalam wawancara, Ike Tresiani sebagai COO mengungkapkan bahwa gagasan festival muncul dari pengalaman langsung bersama para siswa.

“Selama hampir satu tahun terakhir, banyak murid yang mulai terbuka ke guru-guru, mereka cerita tentang berbagai kesulitan—dari masalah keluarga, tekanan di sekolah, sampai pergaulan,” jelasnya.

“Dari situ kami merasa mereka butuh outlet, mereka butuh ruang untuk merilis semua perasaan itu secara sehat.”

Dilandasi empati tersebut, LCE Training Center mengembangkan konsep festival ini tak hanya sebagai ajang berkarya, tetapi juga sebagai pendekatan psikologis dan edukatif. Para siswa dibimbing oleh konselor dan psikolog selama proses pembuatan film, sehingga mereka tak hanya mengekspresikan perasaan, tetapi juga belajar memahami dan mengelola emosi dengan bijak.

LCE 1-Minute Film Festival merupakan pengembangan dari program tahunan LCE Movie Award yang sebelumnya menampilkan film berdurasi 10–15 menit. Tahun ini, durasi film dipangkas menjadi satu menit mengikuti tren global film pendek yang tengah berkembang pesat.

“Sekarang tren-nya film pendek sedang naik, bahkan di beberapa negara sudah banyak ajang festival seperti ini. Jadi kami menyesuaikan, dan ternyata satu menit itu cukup untuk menyampaikan pesan yang kuat,” ungkap Ibu Ike.

Delapan film yang diputar pada malam festival antara lain:
1. Another Chance to Live – DPRSGurls
2. FOMO – Aurel’s
3. Precious Self – MANWO
4. Ask For Help – Admira’s
5. Fake – Lucky Group
6. Someone’s Here to Listen – NASA
7. Silent Battle – Ule
8. Silhouetted – ABC Group

Semua karya tersebut lahir dari pengalaman dan kejujuran para pelajar. Meski bukan hasil tangan profesional, kekuatan film-film ini terletak pada keotentikannya menyuarakan kegelisahan remaja yang seringkali tak terdengar.

Festival ini telah dirancang selama satu tahun dengan masa persiapan intensif selama tiga bulan. Tema kesehatan mental diangkat karena meningkatnya fenomena seperti anxiety, mental breakdown, dan tekanan emosional di kalangan pelajar yang sering kali masih dianggap tabu.

Melibatkan Orang Tua: Menyatukan Generasi dalam Kepedulian Tak hanya siswa, festival ini juga mengajak orang tua untuk terlibat lebih jauh. Bapak Philip Hutagalung, salah satu tokoh yang turut hadir, menekankan pentingnya keterlibatan orang tua dalam memahami kondisi anak-anak mereka.

“Kami undang para orang tua agar mereka bisa melihat langsung keadaan anak-anak mereka,” tuturnya.

“Dengan memberi ruang kepada anak-anak untuk tampil dan perform, kami harap orang tua mulai sadar bahwa kesehatan mental bukan sesuatu yang harus disembunyikan.”

Ia juga mengajak masyarakat untuk menghapus stigma tentang kesehatan mental.

“Banyak yang masih menganggap masalah mental itu tanda kurang waras. Padahal, itu keliru. Mental health adalah bagian penting dari kehidupan kita. Jangan malu untuk bilang kita sedang ada masalah. Mental health juga harus ditolong,” tegasnya.

*Bukan Sekadar Festival, tapi Gerakan Edukatif*

LCE 1-Minute Film Festival menjadi bagian dari perayaan ulang tahun ke-16 LCE Training Center, lembaga kursus bahasa Inggris yang aktif mengembangkan potensi siswa, tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga emosional dan sosial. Dalam penyelenggaraannya, acara ini turut dihadiri oleh tokoh inspiratif seperti:
1. Dr. Fakhrur Rozi, M.I.Kom (Pemimpin Redaksi Kaldera News)
2. Okky Chandra (Key Opinion Leader)
3. Nadya Pinem (Key Opinion Leader)
4. Mathias (Perwakilan dari Yayasan NLM)

Dengan semangat kolaboratif, LCE berkomitmen menjadikan festival ini sebagai agenda tahunan yang lebih dari sekadar selebrasi—melainkan sebagai ruang refleksi, edukasi, dan advokasi. Harapannya, guru, orang tua, dan remaja dapat berjalan bersama dalam membangun kesadaran bahwa kesehatan mental adalah prioritas yang tak bisa lagi diabaikan.

(SIA/DEL)

Baca Juga

Rekomendasi