Tim Dosen Unimed Upayakan Kemajuan Musik Melayu Lewat Pelatihan Digital

Tim Dosen Unimed Upayakan Kemajuan Musik Melayu Lewat Pelatihan Digital
Tim PKM Unimed menyerahkan perangkat rekaman musik untuk Komunitas Musik Melayu Deli. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Kemajuan teknologi terus mengiringi kehidupan manusia, tak terkecuali pada bidang musik. Teknologi digital memberikan fasilitas untuk meringankan biaya produksi maupun mempermudah proses pengerjaan dalam konten musik.

Salah satu langkah kreasi tersebut adalah dengan menggunakan metode Sampel Digital (Digital Sampling). Sampel Digital adalah teknik merekam, memodifikasi, dan memainkan ulang (playback) musik dan membuatnya menjadi suatu karya musik baru.

Tim Dosen Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan diketuai Merdy Roy S Togatorop, M.Sn dengan anggota Ilham Rifandi, M.Sn, Khairunnisa Br. Batubara, M.Hum, dan Christine H. Natalia, M.Hum, melakukan pendampingan pelatihan sampling musik digital bagi Komunitas Musik Melayu Deli.

"Kegiatan ini dilaksanakan di basecamp Komunitas Musik Melayu Deli, Jl. Perjuangan, Medan pada Rabu (21/6/2023). Program ini merupakan rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dibawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM) Unimed," kata Merdy, Selasa (4/7).

Dikatakannya, komunitas Musik Melayu Deli sebagai mitra pelatihan ini merupakan komunitas kumpulan pemuda kota Medan yang menggemari musik Melayu. Komunitas ini sudah berdiri selama dua tahun sejak 2021 yang diketuai Zainal Arifin Nasution.

"Selama ini KM2D selalu tampil dalam berbagai acara mulai dari acara hajatan hingga festival kebudayaan. Dalam setiap penampilannya, mereka membawakan lagu tradisional Melayu Deli baik dalam bentuk aransemen maupun komposisi baru," ujarnya.

Selama ini mitra belum memiliki keahlian maupun sarana-prasarana baik software maupun hardware untuk melakukan sampling digital sehingga masih mengandalkan penampilan musik langsung (live performance artist) saat pertunjukan di panggung.

Menurutnya, hal ini menghambat proses mitra dalam berkarya. Atas dasar permasalahan tersebut pelatihan ini dihadirkan guna menambah pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi musik digital sebagai alternatif yang akan mendukung mitra dalam berkreasi musik Melayu.

Selama pelatihan mitra dikenalkan tata cara instalasi perangkat lunak (software) musik digital, perangkat keras (hardware) pendukung, fitur dan langkah-langkah pengoperasiannya, serta fungsi dan manfaatnya untuk proses pembuatan iringan musik, aransemen lagu, hingga penciptaan lagu.

Software musik digital memungkinkan pemusik menemukan warna-warna bunyi baru. Fitur ini akan sangat berguna bagi kemajuan musik tradisional agar tidak terkesan monoton dan punya nilai yang baru.

“Teknologi musik digital juga harus dimanfaatkan oleh musisi tradisional seperti teman-teman di Komunitas Musik Melayu Deli. Bukan untuk menggantikan peran, tapi memperkaya khasanah kreatifitas," ucap Merdy.

Sebagai bentuk konkrit dari pelatihan ini, pada hari itu tim pelatihan berkolaborasi dengan mitra langsung melakukan praktik sampling musik Melayu. Menghasilkan sebuah aransemen musik Melayu yang baru dan segar.

Di akhir kegiatan, tim pelatihan menyerahkan bantuan berupa perangkat rekaman musik kepada Komunitas Musik Melayu Deli sebagai bentuk dukungan bagi mereka dalam berkreativitas.

(REL/BR)

Baca Juga

Rekomendasi