Operasi Kanker Otak di Subang Jaya, Kuala Lumpur: Canggih, Aman, dan Tanpa Takut

Operasi Kanker Otak di Subang Jaya, Kuala Lumpur: Canggih, Aman, dan Tanpa Takut
Operasi Kanker Otak di Subang Jaya, Kuala Lumpur: Canggih, Aman, dan Tanpa Takut (Analisadaily/zulnaidi)

Analisadaily.com, Medan - Kanker otak masih menjadi salah satu penyakit yang menakutkan bagi banyak orang. Namun, kemajuan teknologi kedokteran memberikan harapan baru. Dr. Ravindran Karuppiah, Konsultan Bedah Saraf dari Subang Jaya Medical Center (SJMC), Kuala Lumpur, mengungkapkan bahwa operasi kanker otak kini bisa dilakukan dengan aman, cepat, dan minim risiko berkat teknologi mutakhir yang digunakan di rumah sakit tersebut.

Dr. Ravindran menjelaskan bahwa tumor otak dapat berupa jinak (non-kanker) maupun ganas (kanker). Kanker otak bisa berasal dari otak sendiri atau merupakan metastasis dari kanker di organ lain, seperti paru-paru atau payudara. “Kanker seperti ini bisa kami tangani di Subang Jaya, termasuk operasi pengangkatan tumor langsung dari otak,” jelasnya di Grand City Hotel, Medan, Rabu (30/4/2025).

Salah satu keunggulan prosedur di Subang Jaya adalah metode awake brain surgery, yaitu operasi dalam kondisi pasien sadar. Operasi ini berlangsung 1 hingga 4 jam, dan memungkinkan dokter berkomunikasi langsung dengan pasien untuk memantau fungsi vital seperti gerakan tangan dan kaki, sehingga meminimalkan risiko kerusakan saraf.

“Jika pasien tidur total saat operasi, kita tidak tahu efek langsung dari pengangkatan tumor pada saraf motorik. Dengan pasien sadar, kami bisa langsung memeriksa apakah ada dampak pada gerakan tubuh,” jelasnya lagi.

Rumah Sakit Subang Jaya menggunakan sistem navigasi canggih seperti GPS otak, mikroskop bedah, dan pemindaian CT scan langsung di ruang operasi. Teknologi ini memungkinkan identifikasi tepat lokasi tumor serta evaluasi hasil operasi secara instan, tanpa harus memindahkan pasien.

Untuk tumor kecil, bahkan tersedia metode endoskopi melalui hidung, bekerja sama dengan dokter spesialis THT. Ini memungkinkan operasi yang minim invasif, cepat, dan aman.

Setelah operasi, pasien biasanya dirawat di ruang pemulihan selama 1 hari, lalu dipindahkan ke ruang biasa, dan bisa pulang dalam 2–5 hari tergantung kondisi. Untuk kasus kanker otak stadium awal (stadium 1–2), umumnya cukup dengan operasi tanpa perlu kemoterapi. Sedangkan untuk stadium lanjut, pasien akan melanjutkan dengan radioterapi dan kemoterapi.

Dengan teknologi dan tim medis berpengalaman, tingkat keberhasilan operasi mencapai lebih dari 95%. Risiko komplikasi sangat kecil dan dapat segera ditangani. “Memang ada beberapa komplikasi, tapi dengan dukungan alat canggih, semua bisa diminimalkan,” kata Dr. Ravindran, yang telah berpengalaman lebih dari 13 tahun dalam menangani operasi kanker otak.

Rumah sakit ini banyak menerima pasien dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Bangladesh, dan beberapa negara Timur Tengah. Dari Indonesia, pasien berasal dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Medan. “Banyak pasien ditangani melalui kerja sama dengan asuransi kesehatan internasional,” tambahnya.

Biaya operasi kanker otak di Rumah Sakit Subang Jaya berkisar mulai dari RM60.000 (sekitar Rp 200 juta), tergantung pada tingkat keparahan dan durasi perawatan. Namun dengan hasil yang sangat positif dan pemulihan yang cepat, biaya ini dianggap sepadan oleh banyak pasien.

“Operasi otak memang terlihat menakutkan, tapi dengan teknologi yang ada sekarang, prosesnya jauh lebih aman, cepat, dan bisa membuat pasien kembali menjalani hidup normal,” tutup Dr. Ravindran.

Manager International Marketing SJMC Shah Rizal Bin Shaharudin menambahkan, sebagai bagian dari Asia One Healthcare (A1Health), Pusat Medis Subang Jaya (SJMC) merupakan salah satu rumah sakit swasta paling terpercaya di Malaysia. Dikenal dengan pencapaian klinis yang unggul, SJMC adalah rumah sakit tersier multidisiplin yang telah meraih berbagai penghargaan, dengan kapasitas 442 tempat tidur serta menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif dan kompleks di berbagai bidang spesialisasi.

SJMC telah mendapatkan berbagai pengakuan internasional, termasuk akreditasi dari Joint Commission International (JCI) dan Malaysian Society for Quality in Health (MSQH). Laboratorium SJMC juga diakui secara internasional dengan sertifikasi MS ISO 15189 sejak tahun 2009.

Pada tahun 2024, layanan onkologi, kardiologi, gastroenterologi, dan pediatri SJMC diakui sebagai Pusat Keunggulan oleh Australian Council of Healthcare Standards (ACHS) International, menjadikannya rumah sakit pertama di kawasan Asia-Pasifik yang meraih pengakuan tersebut.

SJMC juga menjadi finalis dalam Program Rumah Sakit Unggulan Pariwisata Medis 2023–2025 oleh Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), sebuah inisiatif yang didukung oleh Kementerian Kesehatan Malaysia untuk menjadikan Malaysia sebagai ikon global dalam bidang medis. Upaya ini menekankan pengalaman pasien yang luar biasa melalui keunggulan medis, pelayanan berkualitas tinggi dan citra internasional.

Setiap tahun, SJMC melayani lebih dari 47.000 pasien rawat inap dan hampir 500.000 kunjungan rawat jalan, baik dari seluruh Malaysia maupun dari berbagai negara di kawasan Asia-Pasific.

(NAI/NAI)

Baca Juga

Rekomendasi