Perayaan Paskah Nasional-2025 Menginspirasi Umat Hidup dalam Damai Sejahtera Kristus (Analisadaily/istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Puluhan ribu umat Kristiani mengikuti ibadah Perayaan Paskah Nasional 2025 yang diselenggarakan di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rumah Persembahan Jalan Jamin Ginting Simpang Selayang Medan, Jumat (16/5/2025).
Perayaan Paskah bukanlah hanya sekadar perayaan menyenangkan hati dan perasaan dengan menikmati suasana yang memperlihatkan penampilan yang serba wah dan merenungkan perjalanan penderitaan Yesus hingga bangkit dari kematian, menang mengalahkan maut. Tidak hanya berakhir sampai di situ. Tetapi kita menghargai pengobanan Yesus di kayu salib sebagai karya terbesar dalam hidup kita.
Hal itu dikatakan Pdt Sugih Sitorus, MMin dalam khotbahnya pada Perayaan Paskah Nasional 2025 tersebut. "Kalau saudara berada dalam peristiwa perjalanan penderitaan Yesus yang memikul salib sampai tertatih-tatih hingga tak mampu lagi memikulnya apakah saudara mau ambil bagian memanggulnya. Kemana ribuan orang yang pernah dikasih makan dan yang disembuhkan oleh Yesus. Simon dari Kirene yang disebutkan namanya hanya dalam tiga bagian Kitab Suci: Matius 27:32, Markus 15:21, dan Lukas 23:26 ). Ia diminta para serdadu memanggul salib Yesus sampai ke Golgota (yang disebut tempat tengkorak), tempat penyaliban Yesus."
"Yesus ketika itu bukan lagi dalam kondisi biasa tapi sudah dalam keadaan memperihatinkan. Tentu tidak heran Dia dijauhi. Bahkan Ia dihina, diludahi dan dipukul, namun Ia diam saja. Dikatakan seperti domba tak berkelu ketika masuk dalam ajang pembantaian. Ia menanggungnya hingga sampai mati di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia," kata Pdt Sugih Sitorus, yang merupakan Ketua Umum Perayaan Paskah Nasional 2025.
Salah satu hal paling mengesankan dalam perjalanan penderitaan ketika Yesus mengucapkan kalimat sebelum menyerahkan nyawa-Nya: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" adalah kalimat Ibrani yang berarti "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"
Kalimat itu diucapkan oleh Yesus saat disalibkan dan menjadi salah satu sabda kunci yang diucapkan-Nya, menunjukkan rasa ditinggalkan oleh Bapa di tengah penderitaan-Nya.
Meskipun tampak seperti jeritan keputusasaan, ungkapan tersebut juga dapat dimaknai sebagai ungkapan pengharapan. Yesus tahu bahwa kematian-Nya akan membawa keselamatan bagi manusia, sehingga Ia menyerahkan diri kepada Bapa, meskipun dalam kondisi ditinggalkan.
Kematian Yesus di salib menjadi pengorbanan untuk keselamatan manusia. Bapa meninggalkan Yesus supaya kita bisa mengalami sukacita dan damai sejahtera dalam persekutuan dengan-Nya.
Jeritan Yesus di salib dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk tetap berharap dan percaya pada Tuhan saat menghadapi penderitaan dan merasa ditinggalkan.
Tema Paskah Nasional 2025 adalah "Damai Sejahtera Kristus di Tengah Keluarga". Tema itu diambil dari firman Tuhan dalam Yohanes 20:26. Tema tersebut mengajak umat Kristen untuk merenungkan pentingnya kehadiran Kristus dalam membangun damai sejahtera di tengah keluarga.
Ayat tersebut menceritakan tentang perjumpaan Yesus dengan murid-murid-Nya setelah kebangkitan, di mana Ia berkata, "Damai sejahtera bagi kamu."
Tema tersebut menekankan damai dan kasih Kristus haruslah menjadi bagian integral dalam kehidupan keluarga Kristen, dan diharapkan umat dapat menjadi saksi kasih dan persaudaraan di tengah masyarakat.
Pdt Yonan Bambang anggota dewan pembina Perayaan Paskah Nasional 2025 menyatakan dalam sambutannya pada Perayaan Paskah tersebut, panitianya tetap bersemangat meski biaya yang dibutuhkan defisit. Ketika jemaat ditanya "apakah kekurangan itu kecil atau besar. Jemaat menjawab kecil. Padahal kekurangannya mencapai cukup besar. Jemaat merasa yakin bersama Tuhan tidak ada yang mustahil. Dialah tempat curahan hati. Dialah tumpuan harapan orang-orang percaya,"katanya.
Pdt Bambang juga berbagi tentang perjalanan kegiatan jelang puncak Perayaan Paskah Nasional di Medan termasuk napak tilas ke tempat-tempat yang memiliki sejarah Kekristenan di Sumatera Utara. Pemeriksaan kesehatan secara gratis, donor darah, promosi UMKM, Jalan Salib, parade Mobil Hias dan seminar selama dua hari berkaitan dengan Paskah.
Pembina Panitia Paskah Nasional, RE Nainggolan mengatakan Sumatera Utara dipercaya sebagai tuan rumah pada tahun ini setelah digelar di Sulawesi Utara, Papua, dan Kalimantan Tengah. Perayaan Paskah Nasional 2025 berlangsung pada 15-16 Mei 2025, dengan berbagai rangkaian acara.
Selanjutnya, Ketua Umum Panitia Paskah Nasional 2025 Pdt Sugih Sitorus menyerahkan salib Paskah Nasional 2025 di Medan kepada tuan rumah Perayaan Paskah Nasional berikutnya Gereja Bala Keselamatan, yang akan digelar di Palu, Sulawesi Tengah 2026.
Sekadar informasi, terpilihnya Sumatera Utara menjadi penyelenggara Paskah Nasional 2025 adalah keputusan Forum Umat Kristen Indonesia (FUKRI) pada Perayaan Paskah Nasional 2024 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) dan GBI Rumah Persembahan ditunjuk sebagai tuan rumah bersama. Itu juga merupakan keputusan FUKRI.
Perayaan Paskah tersebut dihadiri para pejabat pemerintahan termasuk Dirjen Bimas Kristen Protestan yang diwakili Pdt Marvel Ed Kawatu, STh, MM (Kepala Subdirektorat Kelembagaan Direktorat Urusan Agama Kristen Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI), FUKRI, sejumlah anggota dewan DPR-I, DPRD, bupati, wali kota, ketua-ketua sinode, gembala sidang jemaat, pendeta, hamba-hamba Tuhan dan pendeta dari Papua, serta undangan lainnya.(js)
(NAI)