Huayou-UNGC Luncurkan Jaringan Aksi Pembangunan Berkelanjutan China-Indonesia

Huayou-UNGC Luncurkan Jaringan Aksi Pembangunan Berkelanjutan China-Indonesia
Huayou-UNGC Luncurkan Jaringan Aksi Pembangunan Berkelanjutan China-Indonesia (analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Huayou Cobalt bersama UN Global Compact (UNGC) dan 19 organisasi mitra secara resmi meluncurkan Jaringan Aksi Komunitas Korporat China-Indonesia untuk pembangunan berkelanjutan.

Tujuannya, untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) melalui kemitraan bilateral yang strategis.

Peluncuran dilakukan Konferensi Tingkat Tinggi Bisnis Global Perdana mengenai Investasi Infrastruktur Belt and Road untuk Bisnis, Dunia, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang Lebih Baik yang digelar pemerintah Indonesia dan UN Global Compact, di Jakarta, baru-baru ini.

Prakarsa Sabuk dan Jalan atau Belt and Road Initiative merupakan inisiatif pembangunan infrastruktur global yang diluncurkan China pada 2013 untuk meningkatkan konektivitas dan kerja sama ekonomi antarnegara.

"Sejalan dengan semangat 'Prakarsa Sabuk dan Jalan', Huayou berprinsip bahwa di manapun kami berinvestasi, kami harus berkontribusi pada ekonomi dan masyarakat lokal," ujar Gao Baojun, Senior Vice President Huayou Cobalt sekaligus Presiden Huayou Indonesia Nickel Industry Group dalam pers rilisnya, Rabu (18/6/2025).

"Lewat kerja sama strategis dengan pemangku kepentingan, kolaborasi, serta harmonisasi kebutuhan masyarakat dengan desain proyek bisnis, kami akan mengembangkan program pemberdayaan yang inklusif dan berkelanjutan," tutur Gao Baojun.

Upacara penyalaan lampu secara simbolis menandai komitmen Jaringan Aksi ini terhadap pembangunan berkelanjutan. Hadir dalam upacara peluncuran antara lain; Gao Baojun, Siddharth Chatterjee. Koordinator Residen PBB di China; Gita Sabharwal, Koordinator Residen PBB di Indonesia; , Y.W. Junardy, Presiden UN Global Compact Network Indonesia; Liu Meng, Perwakilan UN Global Compact di China; serta perwakilan dari berbagai organisasi inisiator Jaringan Aksi ini.

Dalam kesempatan yang sama, turut diperkenalkan Global Economic Network (GEN) oleh Linda Painan selaku Ketua GEN. GEN merupakan platform nirlaba yang dirancang untuk memperkuat konektivitas antara inovasi Tiongkok dan peluang global, menciptakan jembatan dua arah dalam perdagangan, pengembangan talenta, dan pertumbuhan berkelanjutan.

"GEN tidak semata berbicara mengenai bisnis," ujar Linda Painan. "Ini tentang membangun kembali kolaborasi global, di mana pengetahuan, kesempatan, dan pertumbuhan berjalan secara timbal balik. Shanghai memberikan contoh yang nyata — dari Lingang ke Pudong, dari Lujiazui ke Hongqiao — kawasan ini bukan sekadar zona ekonomi, melainkan pusat peluncuran berskala global."

GEN berperan aktif dalam mendukung strategi Tiongkok “Plus One”, yaitu membantu perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk berekspansi secara bertanggung jawab ke Asia Tenggara, sekaligus membuka peluang kemitraan internasional yang saling menguntungkan di pasar Tiongkok.

Melalui kolaborasi dengan perwakilan diplomatik, konsulat, dan kamar dagang, GEN berkomitmen untuk mendorong kemitraan yang menciptakan lapangan kerja, menarik investasi, serta memperkuat pembangunan berkelanjutan.

Jaringan Aksi ini mengintegrasikan sumber daya pemerintah, perusahaan, organisasi internasional, dan organisasi non-pemerintah dari China dan Indonesia. Dalam implementasinya, inisiatif ini memiliki fokus kerja di bidang pendidikan, kesehatan, sanitasi, ketenagakerjaan, pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM), sosial budaya, lingkungan, dan infrastruktur lokal.

Program percontohan dari inisiatif ini akan dimulai di sekitar Kawasan Industri Huayou Cobalt Indonesia untuk mengembangkan solusi mata pencaharian berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga

Rekomendasi