Ibadah Perayaan Kasih Medan Medan Masyarakat Antusias Rindukan Keselamatan dan Pembebasan dari Belenggu Dosa

Ibadah Perayaan Kasih Medan Medan Masyarakat Antusias Rindukan Keselamatan dan Pembebasan dari Belenggu Dosa
Ibadah Perayaan Kasih Medan Medan Masyarakat Antusias Rindukan Keselamatan dan Pembebasan dari Belenggu Dosa (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Medan-Lapangan dan Gedung Astaka Pancing dipenuhi puluhan ribu umat Kristiani Kota Medan dan berbagai kabupaten di Sumatera Utara menikmati jamahan dan lawatan Tuhan pada hari pertama ibadah Perayaan Kasih Medan (PKM) 2025, Rabu (25/6/2025) sore WIB.

Ini baru pertama kali saya menginjakkan kaki di bumi Indonesia yang sangat disayangi dan dikasihi serta diberkati oleh Tuhan. Saya senang dan bersyukur kepada Tuhan karena begitu antusiasnya masyarakat Medan-Sumatera Utara-Indonesia merindukan keselamatan dan pembebasan dari belenggu dosa.

Hal tersebut diucapkan Rev Will Graham dari Tim Billy Graham Amerika Serikat ketika menyampaikan khotbah pada ibadah PKM 2025 tersebut. "Jangankan sekali ini, di lain kesempatan saya mau datang lagi ke Indonesia," kata Will Graham, yang disambut dengan tepuk tangan dan sorak-sorai meriah hadirin.

Will Graham menjelaskan, Tuhan Yesus rela berkorban mati di kayu salib untuk menanggung dosa umat manusia. Dalam Alkitab, Pontius Pilatus digambarkan sebagai Gubernur Romawi (Prefek) di Yudea yang memimpin pengadilan Yesus Kristus dan akhirnya memerintahkan penyaliban-Nya setelah menyerahkan keputusan atas nasib Yesus kepada rakyat. Ia adalah seorang pejabat Romawi yang berkuasa di provinsi tersebut pada masa pemerintahan Kaisar Tiberius.

Pilatus menjabat sebagai gubernur atau prefek Yudea, sebuah provinsi di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi.

Ia memimpin pengadilan terhadap Yesus Kristus setelah Yesus ditangkap oleh otoritas Yahudi.

Meskipun Pilatus menyadari bahwa Yesus tidak bersalah, ia akhirnya menyerah pada tekanan dari para pemimpin Yahudi dan memerintahkan penyaliban Yesus.

Barabas adalah seorang tahanan yang dibebaskan oleh Pontius Pilatus atas permintaan orang banyak, menggantikan Yesus Kristus. Ia digambarkan sebagai seorang perampok, pemberontak, dan pembunuh, yang terlibat dalam pemberontakan terhadap pemerintahan Romawi. Barabas juga dikenal sebagai tokoh yang kontroversial karena dipilih untuk dibebaskan daripada Yesus yang dianggap sebagai Mesias oleh banyak orang waktu itu.

Dalam kisah pengadilan Yesus, Pontius Pilatus menawarkan untuk membebaskan salah satu tahanan, yaitu Yesus atau Barabas, kepada orang banyak.

Masyarakat meminta agar Yesus disalibkan dan Barabas dibebaskan.

Kisah pengadilan dan penyaliban Yesus, termasuk peran Pilatus, diceritakan secara rinci dalam keempat Injil.

'"Apa artinya semua itu adalah gambaran bahwa kitalah Barabas-barabas yang seharusnya dihukum mati karena dosa-dosa pelanggaran kita, tapi ditanggung sepenuhnya oleh Yesus Kristus yang mau mati ganti kita di kayu salib. Barabas bebas tanpa syarat dan kita juga gratis. Luar biasa dan luar biasa pengorbanan Yesus Kristus untuk pembebasan umat manusia termasuk saya dan Bapak-Ibu serta saudara-saudara sekalian ," lanjut Will Graham yang disambut hadirin dengan respon spontan "Amin".

Di akhir ibadah pertama, dalam sesi altarcall, banyak jiwa-jiwa datang ke depan untuk didoakan Rev Will Graham. Yang sakit disembuhkan, yang hidup dalam kejahatan berubah menjadi hidup fengan perangai yang lebih baik dan yang punya masalah ditolong Tuhan.

"Yang menyembuhkan, yang membuat orang berubah perangai menjadi lebih baik dan yang bermasalah ditolong, bukan saya dan yang bertugas, tetapi Tuhan Yesus sendiri", pungkas cucu Billy Graham tersebut.

Seperti hari pertama, Ibadah hari kedua PKM 2025, Kamis (26/6/2025) juga dilayani Rev Will Graham dan musisi serta penyanyi Amerika Serikat. (js)

(NAI)

Baca Juga

Rekomendasi