Sofyan Tan (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dr. Sofyan Tan, menegaskan pentingnya kesadaranakan pelestarian dan pengembangan warisan budaya yang ada di Indonesia. Sebab kebudayaan merupakan cerminan kemajuan suatu bangsa.
“Semakin tinggi kesadaran akan pelestarian dan pengembangan terhadap budaya, maka semakin maju pula suatu bangsa. Kebudayaan yang tinggi mencerminkan peradaban bangsa yang hebat,” kata Sofyan Tan saat memberikan sambutan dalam pembukaan acara Semarak Budaya dengan tema "Pemuda dan Warisan Budaya: Menjaga, Melestarikan, dan Mengembangkan”yang digelar di Kampus Universitas Satya Terra Bhinneka, Jalan Sunggal, Gg Bakul, Medan, Jumat (11/7).
Sofyan Tan mencontohkan salah satu konsep budaya bangsa yang maju bisa dilihat dari perlakuan terhadap sungai di suatu daerah. Pada negera-negara Eropa yang dikenal dengan warisan budayanya, sungai adalah beranda rumah atau bagian depan dari rumah mereka.
Tepian sungai umumnya adalah jalanan umum lalu di seberangnya rumah yang menghadap sungai. Sehingga sungai menjadi pemandangan yang indah dari teras rumahnya. Bagi masyarakat Eropa, sungai adalah simbol peradaban kebudayaan.
Sebaliknya, bagi daerah yang peradaban kebudayaannya masih belum maju, justru menjadikan sungai sebagai halaman belakang rumah. Bahkan tak sedikit yang menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan akhir air dan sanitasi.
Untuk itu, lanjutnya, pemuda menjadi garda terdepan dalam pengembangan warisan budaya dalam membangun kesadaran kolektif untuk sama-sama menjaga dan melestarikan.
Indonesia memiliki ribuan suku bangsa dimana setiap suku memiliki banyak ragam warisan budaya. Jika keberagaman kebudayaan tersebut tidak dijadikan sebagai etalase halaman depan rumah, maka pada akhirnya warisan budaya akan hilang dengan sendirinya dan hanya berada di ruang-ruang museum kuno.
Hadir dalam acara, tenaga ahli DPR RI Finche Kosmanto, Lisnawati Ginting dan Pandapotan Tamba serta narasumber M. Rinaldi Khair. Kegiatan melibatkan 50 peserta pemuda dan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Medan.
Acara Semarak Budaya merupakan program kolaborasi antara Komisi 10 dengan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
Dalam materi presentasinya, narasumber menyampaikan generasi muda saat ini lahir di era teknologi, berekspresi di aplikasi dan bercengkrama dengan dunia digitalisasi.
Peran-peran pemuda dan mahasiswa sangat penting dalam menjaga, melestarikan dan mengembangkan warisan budaya dengan memanfaatkan beragam platform media sosial.
Rinaldi mencontohkan beberapa influencer muda yang fokus pada konten kebudayaan di media sosialnya. Dengan postingan yang sederhana, tanpa panggung khusus dan etalase, namun konsisten dengan konten pengembangan warisan budaya, terbukti mengundang banyak follower (pengikut) dan ditonton jutaan akun.
“Anak muda zaman sekarang tidak butuh panggung besar, etalase dan catwalk dalam mengembangkan warisan kebudayaannya. Bagi mereka, setiap tepi jalan, trotoar, zebra cross bahkan tempat-tempat anti mainstream adalah panggung pertunjukan yang cukup menarik dalam memperkenalkan kebudayaan,” pungkasnya.
(REL/RZD)