PIM Aceh Gelar Parade Kebaya, Ratusan Peserta dari 35 Organisasi Perempuan Ambil Bagian (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Sebanyak 370 peserta dari berbagai instansi pemerintah dan organisasi perempuan memeriahkan Parade Kebaya yang digelar oleh Perempuan Indonesia Maju (PIM) Aceh, Kamis (25/7/2025), di Plenary Hall Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI).
Parade kebaya ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Kebaya Nasional ke-2, yang diperingati setiap tanggal 24 Juli sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional.
Acara berlangsung meriah dan melibatkan 35 organisasi perempuan, di antaranya DPW Kesekretariatan DPRA, Persatuan Istri Anggota (PIA) DPRA Aceh, Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Bhayangkari Aceh, PAPERA, IKABOGA, Kejaksaan, PIA Lanud Aceh, serta Barisan Perjuangan Perempuan Aceh.
Parade secara resmi dibuka oleh istri Wakil Gubernur Aceh, yang juga Ketua Staf Ahli TP-PKK Aceh, Ny. Mukarramah Fadhlullah, didampingi oleh Ketua PIM Aceh, Prof Adjunct Dr Marniati MKes.
Prosesi pembukaan ditandai dengan penabuhan rapa’i, sebagai simbol dimulainya rangkaian kegiatan budaya tersebut.
Turut hadir pula istri Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh Wakil Gubernur yang diwakili Staf Ahli Gubernur Aceh Drs Mahdi Effendi.
Dengan mengusung tema “Kebaya Warisan Budaya, Langkah Maju Perempuan Indonesia,” Mukarramah dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan kebaya sebagai simbol identitas dan kekuatan perempuan Indonesia.
“Parade kebaya ini bukan hanya tentang penampilan, tetapi juga tentang nilai, warisan, dan semangat perempuan Indonesia dalam menjaga budaya bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PIM Aceh Prof Adjunct Dr Marniati MKes menuturkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan nasional mendorong kebaya sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh UNESCO.
“Kegiatan ini menjadi wadah sinergi perempuan dari berbagai elemen untuk menunjukkan bahwa perempuan Aceh siap maju, berkarya, dan tetap menjaga nilai-nilai budaya,” ungkapnya.
Selain parade kebaya, kegiatan juga dimeriahkan dengan lomba menyanyi tembang kenangan yang diikuti oleh ratusan peserta perempuan dari berbagai kalangan.
Beragam kebaya nusantara dengan sentuhan khas daerah dikenakan para peserta dari berbagai profesi dan instansi, menampilkan kekayaan budaya Indonesia yang beragam namun harmonis.
Suasana berlangsung hangat, penuh kekeluargaan, dan dipenuhi semangat nasionalisme yang menegaskan peran aktif perempuan Aceh dalam pelestarian budaya dan kemajuan bangsa.
(REL/WITA)