
Analisadaily.com, Humbahas - Peresmian dan Mangompoi Ruma Gorga Parsaktian Mangoring Dolok Sianturi se-Indonesia menjadi momen bersejarah bagi keturunan Mangoring Dolok Sianturi. Pembangunan rumah adat ini menjadi bukti penghormatan kepada leluhur, sebagai pengingat sejarah, serta doa agar seluruh keturunan mendapatkan berkah dan kebaikan dalam menjalani kehidupan.
Rangkaian acara berlangsung pada 10–12 Juli 2025, diawali prosesi adat Mangompoi Ruma Gorga Parsaktian pada 10 Juli. Keesokan harinya, 11 Juli, dilaksanakan tradisi pengambilan (mambuat) miak-miak Op. Siharinuan dari Tao Silom. Prosesi ini dilakukan dengan berjalan kaki sejauh ±12 kilometer dari Huta Hatupangan menuju Tao Silom dan kembali ke lokasi Ruma Gorga Parsaktian, diikuti seluruh keturunan Mangoring Dolok.
Puncak acara peresmian dan pesta adat digelar 12 Juli 2025 di Huta Hatupangan, Desa Janji, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Acara ini dihadiri Tulang Manalu, Tulang Manurung, Hahadoli Mandosiraja, Bonanionan, Parmassahati, Tuan Dihorbo, Buttu Sabungan, pengurus DPP Pasimbur Indonesia, Wakil Bupati Humbang Hasundutan Junita Rebeka Marbun, Kapolsek, Danramil Dolok Sanggul, serta perwakilan marga-marga di Desa Janji Dolok Sanggul.
Sebelumnya, peletakan batu pertama pembangunan Ruma Gorga Parsaktian telah dilakukan pada 6 Februari 2025. Kegiatan ini berjalan lancar berkat doa dan dukungan seluruh keturunan Mangoring Dolok Sianturi se-Indonesia.
Penggagas pembangunan adalah Richard Sianturi, yang juga terpilih sebagai Ketua Umum Mangoring Dolok Sianturi se-Indonesia. Bersama Sekretaris Umum Muara Gading Sianturi, dan Bendahara Umum Jimmy Siregar, ia mengawal proses pembangunan hingga rampung pada Juni 2025.
Richard Sianturi menyampaikan bahwa rumah adat ini dibangun dari partisipasi dana (tok tok ripe) keturunan Mangoring Dolok Sianturi se-Indonesia dan sumbangan dari berbagai pihak.
“Jabu Parsaktian ini adalah wadah bagi perkumpulan marga Sianturi Mangoring Dolok untuk mempererat silaturahmi. Yang paling utama, ini adalah bentuk penghormatan kepada para leluhur,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal, M. Gading Sianturi, menambahkan bahwa acara peresmian disertai pesta adat yang dihadiri para paman (tulang), hahadoli, boru ibebere, dan seluruh keturunan Mangoring Dolok Sianturi dari berbagai daerah.
“Ini sejarah bagi kami. Ruma Gorga Parsaktian ini berdiri di Huta Hatupangan, lokasi yang juga menjadi makam Op. Mangoring Dolok Sianturi/br. Manalu Ruma Hole,” ungkapnya.
Ruma Gorga Parsaktian Mangoring Dolok Sianturi diharapkan menjadi simbol persatuan seluruh keturunan marga di manapun berada, sekaligus pengingat nilai-nilai luhur yang diwariskan leluhur.