IKDS Pastikan Kasus Dugaan Pencurian Ubi di Deliserdang Sudah Damai (Analisadaily/istimewa)
Analisadaily.com, Deliserdang - Ikatan Keluarga Dolok Sipiongot (IKDS), memastikan pelaku pencurian ubi yang dilakukan seorang remaja di Deliserdang, sebelumnya sudah dilakukan perdamaian antara pelaku dengan pemilik kebun.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum IKDS Ali Muda Rambe menanggapi viralnya video dugaan penganiayaan remaja karena mencuri ubi di media sosial.
Ali Muda Rambe yang merupakan pemilik kebun mengatakan, oknum ASN yang disebut-disebut namanya di sejumlah media merupakan warga Kompleks IKDS Jl. Merdeka Dusun I Desa Amplas dan juga pengurus IKDS.
Menurutnya persoalan pencurian ubi yang dilakukan pelaku PA dan ZS sebenarnya sudah diselesaikan lewat perdamaian.
"Kejadian tersebut sebenarnya telah diselesaikan dengan perdamaian yang disaksikan oleh kepala dusun dan atas nama warga IKDS. Kedua pelaku juga mengakuinya, dan tidak akan mengulangi lagi perbuatannya," kata Ali Muda Rambe, Rabu (13/8/2025).
Pihaknya, juga beritikad baik menyatakan bersedia menanggung biaya perobatan pelaku PA selama dirawat di Rumah Sakit Umum Mitra Medika, Bandar Klippa, Deliserdang.
"Seluruh biaya perobatan sudah kita tanggungjawabi. Bukti pernyataan mereka agar tidak mengulangi lagi pencurian juga ada," ujarnya.
Namun, alangkah terkejutnya mereka, setelah mengetahui bahwa pelaku PA membuat laporan polisi ke Polsek Medan Tembung.
"Setelah selesai perdamaian dan biaya perobatan sudah dibayarkan oleh pihak kita, tiba-tiba saudara PA membuat laporan ke Polsek Medan Tembung. Bukan itu saja, saya juga dituduh melakukan pengancaman dengan senjata api. Saya keberatan. Tidak ada saya menodongkan senjata api," ujarnya.
Menyikapi hal itu, pihaknya juga berencana akan melaporkan kembali pelaku karena telah mengingkari perjanjian dengan warga dan telah memfitnah dirinya.
Ia menyebutkan, kronologis pencurian yang dilakukan kedua pelaku, bermula 6 Agustus 2025. Sekitar pukul 06.00, PA dan ZS tertangkap saat mengangkat ubi hasil curiannya ke sepeda motor sebanyak dua karung yang diperkirakan seberat 80 kg.
"Karena warga geram sudah sering kehilangan, maka terjadilah amukan massa dan saya berupaya menenangkan massa. Setelah itu PA dan ZS mengakui perbuatannya, maka massa pun sudah mulai tenang," ujarnya.
(REL/WITA)