LPPM USU Kembangkan Mina Padi dan Hortikultura Organik di Desa Sayur Matua, Infrastruktur Air Jadi Prioritas

LPPM USU Kembangkan Mina Padi dan Hortikultura Organik di Desa Sayur Matua, Infrastruktur Air Jadi Prioritas
LPPM USU Kembangkan Mina Padi dan Hortikultura Organik di Desa Sayur Matua, Infrastruktur Air Jadi Prioritas (Analisadaily/istimewa)

Analisadaily.com, Padang Lawas — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara (USU) pada 2025 ini meluncurkan program pengabdian masyarakat di Desa Sayur Matua, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas. Program ini berfokus pada pengembangan mina padi dan hortikultura organik sebagai upaya memperbaiki keseimbangan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ketua tim pengabdian, Prof. Dr. Ir. Hotnida Sinaga, M.Phil., Ph.D., menjelaskan dalam keterangan pers, Kamis (14/8/2025), bahwa konsep pertanian organik yang dikembangkan memadukan budidaya padi organik dengan perikanan, serta penanaman komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi tanpa pestisida kimia. “Program ini tidak hanya untuk menghasilkan produk pangan sehat, tetapi juga memulihkan kualitas tanah dan menjaga kelestarian ekosistem desa,” ujarnya.

Desa Sayur Matua sendiri memiliki potensi besar dengan 250 hektare perkebunan, 15 hektare sawah, serta sektor peternakan yang mulai berkembang. Namun, desa ini masih menghadapi tantangan serius, terutama krisis air di musim kemarau panjang. Infrastruktur irigasi yang ada telah rusak, sementara drainase belum memadai dan sebagian lahan produktif belum dimanfaatkan optimal.

Tahap awal pengabdian dimulai dengan survei lapangan oleh tim dosen lintas disiplin bersama empat mahasiswa Fakultas Pertanian USU. Survei ini memetakan kondisi sumber air, topografi, kesuburan tanah, dan kapasitas kelompok tani. Hasilnya menunjukkan adanya lahan potensial untuk hortikultura organik serta mata air di bekas sawah yang dapat menjadi titik awal pembangunan sistem irigasi lokal.

Selain edukasi teknis pertanian, tim LPPM USU juga mengajarkan pembuatan pupuk organik dan pestisida alami dari bahan lokal seperti kotoran ternak, limbah tanaman, dan mikroorganisme. Petani juga didorong memanfaatkan limbah pertanian menjadi kompos atau pakan ternak, serta mengembangkan peternakan ikan, sapi, dan kambing sebagai diversifikasi ekonomi desa.

Rencana dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT EMP Tonga, perusahaan migas yang beroperasi di wilayah tersebut, diharapkan dapat difokuskan pada pembangunan infrastruktur air. “Air adalah kunci keberhasilan program ini. Tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, sulit bagi desa untuk mencapai ketahanan pangan dan keberlanjutan,” ujar Prof. Hotnida.

Kepala Desa Sayur Matua, H. Abdul Lawali Hasibuan, menegaskan komitmen pemerintah desa untuk mendukung penuh program ini. “Kami siap menggerakkan seluruh sumber daya desa agar Sayur Matua menjadi desa percontohan pertanian terpadu yang ramah lingkungan dan tangguh secara ekonomi,” tegasnya.

Ke depan, LPPM USU akan menyusun masterplan infrastruktur air, membangun lahan percontohan hortikultura organik, melanjutkan pelatihan bagi petani, serta melakukan monitoring berkala. Dengan sinergi akademisi, pemerintah desa, masyarakat, dan sektor swasta, Desa Sayur Matua diharapkan dapat bertransformasi menjadi desa mandiri pangan, tahan terhadap perubahan iklim, dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Sumatera Utara.

Destanul Aulia, SKM, MBA, MEC, Ph.D memberikan penguatan materi yang menyoroti permasalahan kesehatan di tengah kondisi cuaca ekstrem serta tren peningkatan penyakit tidak menular di pedesaan. Ia menekankan pentingnya menerapkan konsep One Health, yang memandang kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan sebagai satu kesatuan yang saling terkait.

Program pengabdian masyarakat Desa Binaan di Desa Sayur Matua, Kecamatan Barumun, Kabupaten Padang Lawas, dilaksanakan oleh tim LPPM Universitas Sumatera Utara (USU) yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Hotnida Sinaga, M.Phil., Ph.D dengan anggota yang terdiri dari dosen lintas disiplin: Dr. Meutia Nauly, S.Psi., M.Si., Psikolog, Dr. Sri Fajar Ayu, SP., MM., Dr. Ir. Salmiah, MS., Destanul Aulia, SKM., MBA., Mec., Ph.D., Zaid Perdana Nasution, S.T., M.T., Ph.D., dan Ir. Meiriani, MP, Patricia Srisera Ikaria Situmorang, SP, MP.

Langkah awal pengabdian dimulai dengan pengiriman tim survei awal yang terdiri dari 4 mahasiswa Program Studi Agribisnis dan Agroteknologi Fakultas Pertanian USU yaitu Khairul Anwar, Aldian Saputra Nasution, Kasyfan nasiroh Harahap dan Ivan Roberto Lansyus.

(NAI/NAI)

Baca Juga

Rekomendasi