Kegiatan tersebut dipimpin langsung Ketua Umum Majelis Majabumi Tanah Suci Indonesia YM, Bhikshu DR HC Dutavira Maha Stavira bersama Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara, Sukasdi, Penyelenggara Bimas Buddha Kementerian Agama Kabupaten Deliserdang, Rames Khumar, serta para tokoh dan pemuka agama Buddha lainnya.

Ketua Majelis Majabumi Tanah Suci Provinsi Sumut, Pandita Solihin Chandra didampingi Ketua Majabumi Tanah Suci Kabupaten Deliserdang Pandita Judhi menjelaskan kegiatan doa bersama ini bertujuan demi keselamatan bangsa dan negara Indonesia, agar tetap aman dan damai.

"Doa ini supaya bangsa Indonesia aman sentosa, maju dan damai, jauh dari segala bencana, termasuk tindakan anarkis antar sesama anak bangsa," jelasnya.

“Semoga dengan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara, khususnya umat Buddha Sumut," sambungnya.

“Apalagi kita ketahui akhir-akhir ini bangsa Indonesia sedang diuji terjadinya aksi unjuk rasa hingga sempat memakan korban jiwa,” lanjutnya.

Dengan doa yang digelar ini mudah-mudahan dapat meneduhkan hati dan pikiran sehingga sesama anak bangsa rukun dan damai, dan tidak mudah terpropokasi dengan isu yang belum tentu akurat kebenarannya.

Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara, Sukasdi mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan ini, apalagi doa keselamatan bangsa ini dihadiri langsung YM, Bhikshu DR HC Dutavira Maha Stavira, Majabumi Tanah Suci Indonesia.

“Sedangkan tujuan dari doa ini, semoga kekuatan pikiran dari umat Buddha Kwan Im, dan seluruh umat Buddha sumut,akan membantu mendamaikan sehingga negeri ini damai dan sejahtera,” ujarnya.

Kegiatan doa bersama umat Buddha ini tidak hanya di Vihara Kwan Im, tetapi akan berlanjut ke majelis-majalis lainnya.

“Sedangkan kegiatan majelis Majabumi Tanah Suci ini menurut kami Pembimas Agama Buddha digelar pertama di Sumut, bahkan di Indonesia, setelah diintruksikan Bapak Menteri Agama Republik Indonesia,” sebutnya.

“Mudah-mudahan hal ini berlanjut pada lembaga lain, sehingga suasana hati dan pikiran umat yang ada di Sumut ini tenang dan jernih, sehingga tidak terjadi kegaduhan yang selama ini kita khawatirkan,” sambungnya.

“Harapannya, mudah-mudahan terjalin kerukunan kedamaian di Sumatera Utara, alhasil perekonomian, sosial berjalan dengan lancar. Intinya, kekuatan doa ini berdampak baik untuk keselamatan warga Indonesia khususnya bagi warga Sumut,” paparnya.

Senada ditambahkan Penyelenggara Bimas Buddha Kementerian Agama Kabupaten Deliserdang, Rames Khumar. Menurutnya kegiatan doa bersama untuk keselamatan bangsa juga untuk mengingatkan bagi masyarakat agar lebih cerdas dan cermat Dalam menyikapi kondisi terkini. Terutama cermat dalam menyikapi media sosial (Medsos).

"Jangan terikut, inilah yang kami sampaikan kepada masyarakat karena dampaknya sangat luas. Dengan cermat menggunakan Medsos kedamaian akan segera datang,” pungkasnya.

(KAH/RZD)