Dorong Inovasi Lokal, Unimed Gelar Pelatihan Batik Digital di Sanggar Seni Pendopo ()
Deli Serdang, Analisadaily.com - Universitas Negeri Medan (Unimed) bekerja sama dengan Sanggar Seni Pendopo menggelar pelatihan penciptaan motif batik digital berbasis teknologi. Kegiatan ini berlangsung di Kabupaten Deli Serdang dan diikuti para pembatik serta penggiat seni lokal yang ingin mengembangkan kreativitas batik dengan sentuhan modern.
Pelatihan ini memperkenalkan Ambatig, aplikasi mobile hasil riset dosen Unimed yang menggabungkan konsep matematika dengan seni rupa. Aplikasi tersebut memanfaatkan teori frieze dan kristalografi atau pola simetri dalam matematika untuk membantu pengguna merancang motif batik secara digital. Melalui fitur kanvas, peserta dapat merancang hingga memodifikasi motif langsung dari gawai mereka.
Menurut Dinda Kartika, M.Si., dosen Matematika Unimed sekaligus ketua pelaksana, kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat.
“Kami ingin menunjukkan bahwa matematika tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga bisa menjadi solusi nyata untuk mendukung industri kreatif berbasis budaya,” jelasnya.
Selain Dinda, pelatihan ini juga menghadirkan Rizki Habibi, M.Si. sebagai narasumber utama yang memandu peserta memahami pola matematis dan praktik menggunakan Ambatig. Turut hadir mendampingi, sejumlah dosen Unimed di antaranya Ketua Jurusan Matematika, Dr. Hamidah Nasution, M.Si., Ketua Prodi Matematika, Didi Febrian, M.Sc., serta beberapa dosen lainnya bersama mahasiswa yang terlibat langsung untuk menambah pengalaman di lapangan.
Pendiri Sanggar Seni Pendopo, Waritri Mumpuni, mengapresiasi kerja sama ini. Ia menilai kolaborasi dengan Unimed memberi peluang baru bagi pembatik lokal untuk berinovasi tanpa meninggalkan nilai tradisi.
“Kami merasa terbantu karena teknologi ini membuka ruang bagi pembatik untuk berkreasi lebih modern, tapi tetap menjaga identitas batik,” ujarnya.
Para peserta menyambut pelatihan ini dengan antusias. Mereka mengaku mendapat wawasan baru dalam mengolah desain batik, terutama karena aplikasi Ambatig mudah digunakan.
Melalui kegiatan ini, Unimed berharap riset dan teknologi yang mereka kembangkan dapat menjadi bagian penting dalam memperkuat ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal di Sumatera Utara, sekaligus menjadi model pengembangan batik digital di daerah lain di Indonesia.
(NS)