Analisadaily.com, Madina - Sejumlah pengurus koperasi produksi sawit di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyampaikan berbagai aspirasi dan permasalahan yang dihadapi kepada Bupati Madina, Saipullah Nasution.
Aspirasi itu disampaikan dalam acara Silaturahmi, Diskusi, dan Sharing untuk meningkatkan sinergi pemerintah, perusahaan, dan koperasi yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Panyabungan, Sabtu (6/9/2025).
Dalam forum tersebut, sejumlah isu utama yang disampaikan pengurus koperasi antara lain terkait sengketa lahan kebun plasma yang belum sepenuhnya terealisasi, infrastruktur yang belum memadai, kesepakatan dengan perusahaan yang tak berjalan, persoalan re-planting, hingga harga tandan buah segar (TBS) yang masih jauh dari harapan.
Berbagai keluhan dan persoalan koperasi plasma sawit disampaikan oleh pengurus, namun Bupati menegaskan pihaknya akan terlebih dahulu menginventarisasi persoalan itu, kemudian mempelajarinya bersama tim sebelum dibahas dengan pihak perusahaan.
“Memang banyak persoalan yang disampaikan pengurus terkait kebun Plasma, paling banyak persoalan dengan PTPN. Karena ini BUMN, maka Pemkab akan melakukan komunikasi lebih intens dengan mereka agar ada solusi. Jangan sampai masalah ini berkembang menjadi bola liar dan saling menyalahkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Madina, Muktar Afandi, menyampaikan ada 49 koperasi sawit yang diundang dalam pertemuan tersebut.
Pola kerja sama koperasi terbagi dua, yakni plasma 20 persen dari luas HGU perusahaan dan plasma berbasis anggota pemilik sertifikat yang bermitra dengan perusahaan.
“Keberadaan koperasi sawit sangat berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat. Namun, masih ada sejumlah persoalan yang perlu diselesaikan agar fungsi koperasi lebih maksimal,” pungkasnya.
Acara ini turut dihadiri Pj. Sekda Madina Drs. M. Sahnan Pasaribu, Kepala Dinas Pertanian Taufik Zulhandra Ritonga, serta Kepala DPMPTSP Akhmad Faisal. (RES)
(WITA)
