Akbar Buchari (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Nama Akbar Buchari kembali mengemuka dalam percaturan nasional, kali ini bukan hanya karena posisinya sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Pusat, tetapi juga karena rekam jejaknya dalam dunia olahraga, khususnya balap sepeda, yang membuatnya dinilai layak menduduki kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).
Di Sumatera Utara, nama Akbar Buchari bukan sosok asing. Ia pernah memimpin Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Sumut dan membangun fondasi kuat untuk pengembangan olahraga balap sepeda di daerah yang dikenal dengan potensi atlet mudanya. Kini, dengan segudang pengalaman kepemimpinan, jejaring nasional, dan kepeduliannya terhadap dunia kepemudaan, banyak pihak melihatnya sebagai figur tepat untuk mengisi posisi strategis di kabinet.
Ketika dipercaya memimpin ISSI Sumut, Akbar Buchari menghadapi tantangan berat. Balap sepeda bukan olahraga yang populer di masyarakat, apalagi dengan keterbatasan infrastruktur lintasan maupun dukungan anggaran. Namun, Akbar berhasil mengubah situasi tersebut dengan pendekatan kolaboratif.
Ia merangkul berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, sponsor swasta, hingga komunitas sepeda. Dalam masa kepemimpinannya, beberapa event balap sepeda regional dan nasional sukses digelar di Sumut. Kehadiran event itu bukan hanya mengangkat prestasi atlet, tetapi juga menghidupkan pariwisata olahraga di provinsi ini.
“Pak Akbar itu visioner. Dia tidak hanya bicara soal medali, tapi juga bagaimana olahraga bisa memberi dampak ekonomi bagi masyarakat,” ujar Ketua Umum Pengprov ISSI Sumut, Agung Nugraha Buchari, didampingi Sulaiman Azhari Siregar selaku Ketua Harian, M. Rizky Faizha Putra Wakil Ketua Harian, dan Roni Moranda Matondang selaku Bendahara Umum, Selasa (16/9).
Selepas dari ISSI Sumut, Akbar menapaki jalur organisasi yang lebih luas. Ia terpilih menjadi Ketua Umum HIPMI Pusat, organisasi yang menaungi pengusaha muda di seluruh Indonesia. Di sana, peran Akbar semakin nyata dalam membina generasi muda, khususnya dalam bidang kewirausahaan.
Agung menilai figur Menpora ke depan harus mampu menjembatani kepentingan olahraga, kepemudaan, dan pembangunan ekonomi kreatif. Dalam konteks ini, Akbar dianggap memenuhi tiga syarat tersebut, seperti punya pengalaman olahraga, rekam jejak kepemudaan, serta pemahaman tentang ekonomi.
“Pak Akbar adalah representasi anak muda yang lengkap. Ia pernah memimpin organisasi olahraga, kini memimpin organisasi pengusaha muda, dan punya jaringan politik. Kombinasi ini jarang dimiliki oleh tokoh lain,” katanya.
Menjadi Menpora bukanlah perkara mudah. Tantangan besar sedang menanti, mulai dari pembinaan atlet, tata kelola organisasi olahraga, hingga persoalan kepemudaan seperti pengangguran dan rendahnya partisipasi generasi muda dalam pembangunan.
Akbar, dengan rekam jejaknya, dianggap mampu mengatasi tantangan itu. Di bidang olahraga, ia sudah membuktikan diri di ISSI Sumut. Di bidang kepemudaan, kepemimpinannya di HIPMI menjadi bukti bahwa ia bisa mendorong anak muda terjun ke dunia usaha dan inovasi.
Figur Akbar Buchari mencerminkan harapan baru bagi dunia kepemudaan dan olahraga Indonesia. Dari Medan ia memulai kiprahnya di ISSI Sumut, membangun dari bawah dengan segala keterbatasan. Kini, ia memimpin HIPMI Pusat dan dikenal sebagai tokoh muda berpengaruh.
(REL/RZD)