Pimpinan DPRD Sumut Sikapi Kisruh Oknum Dewan dan Wartawan (analisadalily/zulnaidi)
Analisadaily.com, Medan - Pimpinan DPRD Sumatera Utara (Sumut) memberikan sikap terkait kisruh antara oknum anggota DPRD Sumut dengan salah seorang wartawan yang meliput saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi E DPRD Sumut kemarin.
Insiden tersebut melibatkan Edi Surahman Sinuraya, anggota DPRD dari Fraksi Golkar yang didiuga bersikap arogan karena membentak wartawan Mistar, M Ari Agung yang melakukan tugas peliputan saat RDP. Sebagaimana diketahui, Ari sudah dikenal di sejumlah dewan karena kerap meliput kegiatan RDP, paripurna maupun wawancara pribadi. Namun kemarin, saat RDP, Edi Surahman bersikap berbeda.
Dia mempertanyakan keberadaan Ari saat meliput. Anda Siapa! Anda Siapa!. Walaupun sudah dijelaskan Ari bahwa ia wartawan yang melakukan tugas liputan, namun Edi tetap berkeras mengatakan, Anda Siapa!. Sampai akhirnya, Ketua Komisi E HM Subandi menenangkan suasana dan meminta Ari meninggalkan ruangan karena RDP dengan Dinas Pendidikan Sumut ketika dilaksanakan tertutup. Ari akhirnya meninggalkan lokasi. Ari mengaku tidak tahu, kalau RDP tertutup karena tidak ada petugas yang melarang saat masuk area RDP.
Terkait kejadian ini, Ketua DPRD Sumut mengaku sudah mendapat informasi. “Saya sudah menerima informasi terkait hal tersebut. Saya akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan pihak Fraksi Golkar untuk mendengarkan penjelasan dari yang bersangkutan,” ujarnya Erni, Selasa (16/9/2025).
Erni menegaskan, baik dirinya maupun seluruh anggota legislatif di DPRD Sumut menghormati peran dan fungsi jurnalis sebagai mitra penting dalam demokrasi.
“Pada prinsipnya, kami sangat menghargai peran rekan-rekan media. Saya pribadi tidak berada di lokasi saat kejadian, sehingga perlu mendengar langsung keterangan dari pihak terkait sebelum mengambil langkah selanjutnya,” katanya.
Menurut politisi Partai Golkar itu, keberadaan media sangat berkontribusi dalam mendukung kinerja legislatif, khususnya dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Kehadiran media membantu kami dalam menyampaikan capaian kerja, serta mengawasi pelaksanaan kebijakan publik. Masyarakat juga bisa mengetahui isu-isu daerah yang kami bahas melalui pemberitaan,” ucapnya.
Erni menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas tindakan rekan se-fraksinya yang dinilai kurang pantas dalam menghadapi wartawan.
“Atas nama pribadi dan seluruh anggota DPRD Sumut, saya menyampaikan permohonan maaf jika ada tindakan yang dianggap menyakiti atau merendahkan profesi jurnalis,” tuturnya.
Ia berharap insiden ini menjadi bahan evaluasi bersama agar hubungan antara dewan dan insan pers tetap harmonis dan profesional.
“Kami berharap sinergi dan silaturahmi antara anggota DPRD dan rekan-rekan media terus terjaga. Ini akan menjadi bahan evaluasi bagi kami sebagai wakil rakyat,” ucap Erni.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Sumut Ihwan Ritonga juga mengaku sudah mendapat kabar tersebut. "Saya sudah dapat kabarnya. Saya berencana mau memanggil keduanya. Tapi, yang bersangkutan (Edi Surahman-red) mengikuti Bimtek partainya. Nantilah, akan kita panggil," sebutnya.
Ihwan berharap masalah tersebut bisa segera diselesaikan. "Yah, mungkin perlu dilakukan upah-upah untuk mengembalikan semangat," sebut Ihwan.
(NAI/NAI)