Delegasi REI Perkuat Diplomasi Properti Indonesia di Eropa (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Delegasi Real Estate Indonesia (REI) yang diwakili DPD REI Sumatera Utara, Aceh, Banten, dan Sulawesi Selatan dengan bangga mengibarkan bendera REI di seluruh Eropa, menegaskan kehadiran organisasi internasional yang semakin berkembang serta komitmennya untuk memajukan industri properti Indonesia di kancah global.
“Ini adalah pertemuan kedua REI dengan FIABCI Luxembourg. Tahun lalu, REI Banten dan REI Gorontalo disambut hangat oleh Presiden Manuel Rizzo, yang menegaskan kembali komitmen kami untuk membangun kerja sama internasional jangka panjang," sahutnya. Dalam pertemuan di Luksemburg, berlangsung diskusi yang produktif antara empat DPD REI dan Presiden Rizzo. Beliau memandu delegasi mengunjungi salah satu tempat paling bergengsi di kota tersebut yang sering menjadi lokasi penyelenggaraan pertemuan internasional bergengsi sebagai simbol keterbukaan FIABCI Luxembourg untuk menjadi tuan rumah acara pertukaran Indonesia–Eropa di masa mendatang. Kedua pihak mengakhiri pertemuan dengan komitmen bersama untuk memperdalam kerja sama, dengan pertemuan lanjutan yang direncanakan baik di Luksemburg maupun di Indonesia. Delegasi juga disambut hangat di Swiss, di mana FIABCI-SUISSE dan 2000-Watt Smart Cities Association menjadi tuan rumah di Zürich (14 Oktober 2025). Mewakili FIABCI-SUISSE, Thomas H. Henle, mantan Presiden, dan saat ini Duta 2000-Watt Smart Cities Association, menyampaikan antusiasmenya atas kunjungan tersebut sekaligus permohonan maaf atas ketidakhadiran Vitali Bekker, Presiden FIABCI-SUISSE saat ini, yang berhalangan hadir secara langsung. Henle mempresentasikan Global Charter for Real Estate Professionals bertajuk “Building Better Lives”. Piagam ini dikembangkan melalui kerja sama dengan United Nations Human Settlements Programme (UN-Habitat), World Urban Campaign, 2000-Watt Smart Cities Association, serta Chaire Entrepreneuriat Territoire Innovation de l'IAE Paris, Sorbonne Business School. Piagam ini menetapkan tolok ukur bagi industri properti global. Ia juga memaparkan inisiatif yang sedang berjalan dan kerja sama yang akan datang antara FIABCI-SUISSE, Pemerintah Swiss, dan 2000-Watt Smart Cities Association di bawah naungan UN-Habitat. Salah satu proyek yang disorot adalah Kura-Kura Bali Conservation Center di Denpasar yang dirancang sebagai pusat ekonomi dan inovasi baru bagi pariwisata berkelanjutan dan industri kreatif. Pertemuan tersebut diakhiri dengan pertukaran cendera mata dan simbol persahabatan budaya. Suvenir kerajinan tangan dari REI Sumatera Utara, REI Aceh, dan REI Banten diserahkan kepada FIABCI-SUISSE melalui Thomas Henle. Sebagai wujud diplomasi budaya, Ibu Merry, perwakilan REI Sumatera Utara, menyerahkan kain ulos Batak tradisional yang melambangkan persatuan dan penghormatan. Mengenang perjalanan tersebut, Rita N. Roosly, Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pariwisata DPP REI sekaligus ketua delegasi, menyampaikan,
“Menjelajahi sembilan negara dalam sebelas hari memang menantang, namun pengalaman ini sangat berharga. Wawasan yang diperoleh, kemitraan yang terjalin, serta semangat kebersamaan yang tercipta akan memberikan dampak jangka panjang bagi seluruh peserta dan organisasi secara keseluruhan.” Keberhasilan misi ini semakin menegaskan komitmen REI untuk membangun jembatan antara Indonesia dan Eropa, mendorong pertukaran pengetahuan, serta memajukan pengembangan properti berkelanjutan yang selaras dengan standar dan kemitraan internasional.(DEL)











