Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Republik Indonesia, Ir. H. Afriansyah Noor, M.Si., IPU, saat berkunjung ke kantor PLN UID Sumatera Utara.

Wamenaker Afriansyah Noor menegaskan bahwa ketersediaan SPKLU di berbagai wilayah Sumatera Utara merupakan faktor krusial untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik.

"Dahulu banyak warga Sumatera Utara ragu beralih ke mobil listrik karena khawatir sulit mencari tempat untuk ngecas. Sekarang kondisinya sudah jauh lebih siap. SPKLU telah tersedia di Medan dan berbagai kota lain di Sumut, termasuk jalur Lintas Sumatera, dan jumlahnya terus bertambah," ujar Afriansyah Noor, Rabu (19/11).

Ia menekankan bahwa kendaraan listrik menawarkan efisiensi operasional dan perawatan yang sederhana, serta berperan penting dalam mengurangi polusi udara. Wamenaker juga mengajak masyarakat memanfaatkan kemudahan pengisian daya, baik melalui SPKLU maupun pemasangan home charging di rumah.

"Mobil listrik itu hemat operasional, perawatannya sederhana, dan membantu mengurangi polusi udara. Saya mengajak masyarakat mencoba kendaraan listrik yang aman, hemat, dan kini telah didukung infrastruktur yang memadai," tambahnya, sekaligus mengajak masyarakat memanfaatkan layanan digital kelistrikan melalui aplikasi PLN Mobile.

General Manager PLN UID Sumatera Utara, Mundhakir, menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Kementerian Ketenagakerjaan. Ia menegaskan bahwa PLN Sumut terus memperkuat infrastruktur kendaraan listrik, terutama menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), di mana mobilitas masyarakat diperkirakan meningkat.

"PLN sangat siap mendukung ekosistem kendaraan listrik. Menjelang Nataru, PLN UID Sumut telah menyediakan sebanyak 76 unit SPKLU yang tersebar di 57 lokasi strategis," ungkap Mundhakir.

Lokasi-lokasi strategis tersebut mencakup pusat kota, kawasan wisata, hingga jalur tol dan lintas utama Sumatera. Fasilitas ini disiapkan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan pengguna Electric Vehicle (EV) selama perjalanan mudik dan liburan.

Mundhakir menambahkan bahwa komitmen PLN tidak berhenti pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga mencakup edukasi publik mengenai manfaat kendaraan listrik, mulai dari efisiensi energi, pengurangan emisi, hingga kontribusi terhadap target nasional Net Zero Emission (NZE) 2060.

"Ekosistem kendaraan listrik bukan hanya tren, tetapi bagian dari transformasi energi bersih yang sedang kita bangun. PLN hadir bukan hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai katalis perubahan menuju masa depan yang lebih hijau," tegasnya.

(JW/RZD)