Jalur Pakpak Bharat-Aceh Sudah Normal, Perumahan Pastor Rusak (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Sidikalang - Ruas jalan nasional menghubungkan Sidikalang-Pakpak Bharat-Aceh Singkil sudah kembali normal.
Demikian disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pakpak Bharat, Agusman Padang melalui telepon, Kamis (27/11).
“Akses dari Sukaramai sekitarnya ke Sidikalang Kabupaten Dairi dan ke Aceh Singkil kembali normal,” ujar Agusman.
Arus lalulintas pulih sejak pukul 00.30 Wib. Agusman menyebut, Pemerintah Kabupaten bersama Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional (B2PJN) Kementerian PUPR, Polri, TNI bersama masyarakat berjibaku membuang tumpukan material di aspal.
“Longsor di ruas tersebut, sekitar 30 titik,” kata Agusman.
Demikian arus lalulintas dari arah Sidikalang- Panjaratan-Sukaramai Kecamatan Kerajaan yang merupakan ruas jalan propinsi, sudah bisa dilalui.
Pun begitu, Agusman menyarankan, pengendara harus hati-hati. Guyuran hujan belum berhenti.
“Pengendara harus hati-hati. Hujan belum reda,” ujar Agusman.
Terkait beberapa rumah tertimpa longsoran tanah, Agusman menawarkan, penghuni pindah sementara ke area lebih aman.
“Kita sarankan, pindah sementara. Kita tidak tahu apa yang terjadi bila bertahan di lokasi nan rawan,” kata Agusman.
Data di BPBD, pasangan suami istri, Codong Berutu (65) dan Siti Rohani (40) meninggal dunia lantaran tempat tinggal mereka tertimpa tanah longsor, Rabu (26/11).
Lokasi peristiwa tercatat di Dusun Buludidi Desa Tanjung Mulia Kecamatan Sitellu Tali Urang (STTU) Jehe. Rumah dan mobil Budi Tumangor di Desa Perolihen turut rusak akibat kejadian serupa.
Sementara itu, Niat Boangmanalu warga Dusun Lae Trondi Desa Boangmanalu Kecamatan Salak menuturkan, 4 bangunan di sekitarnya mengalami rusak berat hingga ringan.
“3 rumah rusak berat dan 1 unit rusak ringan,” kata Niat.
Rumah rusak berat milik keluarga Vikner Boangmanalu, Niat Boangmanalu dan Jonner Banurea. Kerusakan ringan menimpa perumahan Pastor di samping Gereja Katolik.
“Kami terpaksa mengungsi malam hari. Masih datang longsoran kecil,” kata Niat.
Dia berharap, Bupati Franc Tumanggor membuka hati meringankan beban mereka untuk rehabilitasi. permukiman.
“Cuaca ekstrem ini bikin kami payah cari makan. Hujan terus. Takut tinggal di rumah,” kata Niat.
(SSR/RZD)