Analisadaily.com, Medan — Sejumlah mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) dari Kelompok 46 – Pendidikan Berkualitas melaksanakan sosialisasi bertema “Transformasi Pola Pikir Anak Mengenai Peran Pendidikan sebagai Pilar Pembangunan Menuju Generasi Emas 2045” di SDN 066656 Padang Bulan Selayang II akhir Oktober lalu. Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) yang bertujuan menanamkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan sejak dini kepada siswa sekolah dasar.
Kegiatan sosialisasi ini dipandu 19 mahasiswa dari berbagai program studi dan berada di bawah bimbingan Dosen Fasilitator Dr. Ahmad Zuhri Rangkuti, Lc., MHI, serta mentor Arifki Togar Nasution. Sosialisasi dirancang untuk membantu siswa memahami bahwa pendidikan bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan fondasi utama dalam membangun karakter dan masa depan bangsa.
Sosialisasi menggunakan pendekatan yang interaktif dan komunikatif agar materi dapat diterima dengan mudah oleh siswa sekolah dasar. Kegiatan dimulai dengan sesi ice breaking yang bertujuan mencairkan suasana dan membuat siswa merasa nyaman berinteraksi dengan pemateri. Setelah suasana kelas menjadi lebih kondusif, mahasiswa mulai menyampaikan materi inti mengenai peran pendidikan dalam pembangunan bangsa dengan bahasa sederhana, visual yang menarik, dan contoh-contoh yang dekat dengan kehidupan siswa.
Penyampaian materi dilakukan secara dua arah. Mahasiswa tidak hanya menjelaskan konsep pentingnya pendidikan, tetapi juga mengajak siswa berdialog, bertanya, dan memberikan pendapat. Metode ini membuat siswa aktif berpartisipasi dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Selanjutnya, mahasiswa melibatkan siswa dalam permainan edukatif serta sesi kuis ringan yang dirancang untuk menguji pemahaman mereka sekaligus menjaga antusiasme selama kegiatan berlangsung.
Sesi penyampaian materi dipandu mahasiswa yang bertugas sebagai pemateri.
Selain penyampaian materi kepada siswa,salah satu kegiatan yang palingmenarik bagi siswa adalah pembuatan “Pohon Cita-Cita”. Setiap anak diminta menuliskan impian mereka di masa depan dan menempelkannya pada pohon aspirasi yang sudah disiapkan. Aktivitas ini tidak hanya menjadi simbol motivasi, tetapi juga memperlihatkan bagaimana siswa mulai menghubungkan pendidikan dengan tujuan hidup yang ingin mereka capai.
Pihak sekolah memberikan dukungan penuh bagi pelaksanaan proyek ini. Guru-guru menyampaikan bahwa metode interaktif yang digunakan mahasiswa membuat siswa lebih mudah memahami materi.
“Anak-anak terlihat lebih percaya diri dan berani berbicara setelah kegiatan berlangsung. Ini sangat positif bagi perkembangan mereka,” ujar salah satu guru SDN 066656 yang ditemui usai acara.
Dalam penutupan kegiatan, mahasiswa menyerahkan plakat apresiasi kepada pihak sekolah sebagai bentuk ucapan terima kasih serta dokumentasi laporan proyek MKWK.
Setelah kegiatan berlangsung, pihak sekolah memberikan tanggapan positif. Astrid Lasurofa Peranginangin selaku Kepala Sekolah SDN 066656 menyampaikan secara langsung, “Sebagai Kepala Sekolah SDN 066656, saya ingin menyampaikan apresiasi yang tulus atas inisiatif proyek transformasi pola pikir anak mengenai peran pendidikan sebagai pilar pembangunan menuju Generasi Emas 2045 yang telah dilaksanakan oleh Kelompok Pendidikan Berkualitas 46. Proyek ini tidak hanya menunjukkan komitmen tinggi terhadap pendidikan, tetapi juga sejalan dengan visi besar bangsa untuk membangun sumber daya manusia yang unggul, inovatif, dan berdaya saing global.”
Dr. Ahmad Zuhri Rangkuti, Lc., MHI selaku dosen fasilitatormenyampaikan apresiasinyakepada mahasiswa“Saya sangat mengapresiasi proyek MKWK ini. Mahasiswa mampu merancang kegiatan yang interaktif dan relevan, serta menunjukkan pemahaman yang baik tentang peran pendidikan dasar. Semoga pengalaman ini memperkuat komitmen mahasiswa sebagai calon pendidik, dan mendorong siswa SDN 066656 untuk terus melihat pendidikan sebagai jalan meraih masa depan menuju Generasi Emas 2045.”
Mahasiswa juga menegaskan bahwa proyek ini membantu mereka mengembangkan soft skill seperti komunikasi, empati sosial, dan manajemen acara, sesuai dengan capaian pembelajaran MKWK.
Iqbal Rizki Ramadhan, selaku ketua kelompok kegiatan ini memperlihatkan perubahan nyata pada pemahaman siswa. “Setelah sosialisasi, anak-anak mulai bisa mengaitkan pendidikan dengan masa depan mereka. Banyak yang mengatakan belajar itu penting karena bisa membantu mereka menjadi apa yang diimpikan,” jelasnya.
Ssosialisasi ini diharapkan menjadi program berkelanjutan yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah lainnya di bawah koordinasi MKWK USU. Implementasi proyek ini sejalan dengan visi kampus dalam membangun mahasiswa yang peka sosial, berkarakter, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Dengan terjalinnya kerja sama antara mahasiswa, sekolah, dan pihak pendukung, kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mempersiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045.
(NAI/NAI)











