Melalui program "GAPKI Peduli", organisasi ini menyalurkan bantuan darurat berupa 10 ton berasuntuk meringankan beban masyarakat yang terdampak.

Bantuan logistik yang sangat dibutuhkan ini diserahkan langsung oleh Ketua GAPKI Sumut, Timbas Prasad Ginting, di titik distribusi utama di Lanud Soewondo, Medan, pada Minggu (7/12/2025) siang.

Bantuan 10 ton beras tersebut diterima oleh perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)/Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, yaitu Kepala Bidang Kerjasama, Pengendalian dan Evaluasi BPBD Provinsi Sumut, Robert Efendi Purba, SH.

"Bantuan 10 ton beras ini adalah wujud nyata kepedulian GAPKI terhadap saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir dan longsor di Sumut," ujar Timbas Prasad Ginting usai penyerahan.

GAPKI menyadari bahwa bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah Sumut sejak 26 November 2025 telah menimbulkan duka mendalam dan kerugian material yang besar.

"GAPKI berharap dengan bantuan 10 ton beras ini, beban para korban bencana bisa sedikit teringankan," tambah Timbas.

Bantuan ini juga dimaksudkan untuk mendukung upaya pemerintah dalam penanganan bencana yang membutuhkan respons cepat, terintegrasi, dan berkelanjutan.

Timbas menegaskan bahwa seluruh perusahaan dan pengusaha yang tergabung sebagai anggota GAPKI merasa terpanggil untuk berperan aktif dalam situasi darurat ini.

Timbas juga menyampaikan bahwa komitmen bantuan dari GAPKI diharapkan tidak berhenti di Sumut saja. Mengingat bencana banjir dan longsor saat ini juga melanda berbagai daerah lain di Indonesia, termasuk Aceh dan Sumatera Barat.

"Kalau saat ini di Sumut, maka diyakini ada bantuan GAPKI juga ke Sumbar, Aceh, dan daerah lain yang terkena bencana," pungkasnya, menunjukkan komitmen sektor sawit untuk terus berkontribusi dalam upaya kemanusiaan secara nasional.

(RZD)