Buka BIG Conference 2025, Wagub Sumut Sebut Perekonomian Sumut Semakin Kokoh

Buka BIG Conference 2025, Wagub Sumut Sebut Perekonomian Sumut Semakin Kokoh
Wagub Sumut Surya saat membuka BIG Conference 2025 (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Surya menyampaikan bahwa perekonomian Sumut terus menunjukkan kekuatan dan tren positif. Hal itu disampaikannya saat membuka Bisnis Indonesia Group (BIG) Conference 2025 di Hotel Santika, Medan, Senin (8/12/2025).

“Pada triwulan III tahun 2025, ekonomi kita tumbuh sebesar 4,55% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan PDRB mencapai Rp315,56 triliun,” ujar Surya.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicatat sektor real estate sebesar 10,69%. Sementara dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa meningkat 9,05%. Sektor industri pengolahan masih menjadi penopang utama dengan kontribusi 18,64% terhadap PDRB dan pertumbuhan 4,11%. Menurut Surya, hal ini menegaskan bahwa hilirisasi adalah kunci masa depan ekonomi Sumut.

“Tidak hanya itu, kita mencatat surplus perdagangan US$5,17 miliar pada Januari–September 2025. Nilai ekspor mencapai US$9,29 miliar, sementara impor berada pada US$4,12 miliar. Tiga negara tujuan ekspor terbesar kita adalah Tiongkok, Amerika Serikat dan India dengan kontribusi 36,32% perdagangan Sumut,” ungkap Surya.

Pertumbuhan ekonomi ini turut berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Tingkat pengangguran terbuka menurun dari 5,60% menjadi 5,32% pada Agustus 2025. Produktivitas tenaga kerja juga meningkat menjadi 81,90%, naik 2,13% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari sisi investasi, capaian Sumut dinilai sangat menggembirakan. Hingga triwulan III tahun 2025, investasi tumbuh 10,51% atau mencapai Rp42,378 triliun, dengan penanaman modal asing (PMA) meningkat 36,46%.

“Sektor terbesar yang menarik investasi adalah industri kimia dan farmasi Rp2,55 triliun, disusul industri makanan Rp2,08 triliun, serta listrik, gas dan air Rp1,30 triliun. Singapura menjadi investor terbesar dengan 63,44%, diikuti Inggris dan Malaysia,” jelas Surya.

Ia menegaskan bahwa Sumut memiliki banyak potensi unggulan yang bisa menjadi kekuatan utama dalam memperkuat kemandirian fiskal daerah. Pemerintah daerah, kata Surya, harus mampu beradaptasi dengan langkah strategis, inovatif, dan kolaboratif.

“Kita semua menyadari bahwa Sumut memiliki berbagai potensi unggulan yang dapat menjadi kekuatan utama dalam menghadapi krisis. Kita memiliki sektor pertanian dan perkebunan yang kuat, industri pengolahan yang terus tumbuh, serta potensi pariwisata kelas dunia yang menjadi kebanggaan nasional. Tidak hanya itu, posisi strategis Sumatera Utara sebagai hub perdagangan dan logistik di wilayah barat Indonesia memberikan peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Surya.

(NS/BR)

Baca Juga

Rekomendasi