FTBI Sumut 2025 Jadi Panggung Kreativitas Bahasa Daerah Pelajar dari 11 Kabupaten

FTBI Sumut 2025 Jadi Panggung Kreativitas Bahasa Daerah Pelajar dari 11 Kabupaten

FTBI Sumut 2025 Jadi Panggung Kreativitas Bahasa Daerah Pelajar dari 11 Kabupaten
FTBI Sumut 2025 Jadi Panggung Kreativitas Bahasa Daerah Pelajar dari 11 Kabupaten (Analisadaily/Asyiatun Rodhiah)

Analisadaily.com, Medan - Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025 di Provinsi Sumatera Utara menjadi ajang unjuk kreativitas sekaligus ruang ekspresi bagi pelajar dari 11 kabupaten/kota dalam melestarikan bahasa daerah. Kegiatan ini merupakan puncak dari Program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) yang digagas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Digelar di Kota Medan, Sabtu (13/12/2025), FTBI menghadirkan beragam penampilan pelajar mulai dari lomba menyanyi, pidato, komedi tunggal, puisi, kuis, hingga penulisan cerpen dalam bahasa daerah. Festival ini menampilkan hasil pembelajaran bahasa daerah yang telah diikuti para siswa di sekolah dengan pendekatan yang menyenangkan dan sesuai minat mereka.

Kepala BPPB Kemendikdasmen, Hafidz Muksin, menjelaskan bahwa FTBI merupakan tahapan akhir dari rangkaian revitalisasi bahasa daerah yang telah berlangsung sepanjang tahun.

“Anak-anak tidak hanya belajar bahasa daerah di kelas, tetapi juga mengekspresikannya melalui kegiatan yang dekat dengan dunia mereka. Inilah cara kita menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa daerah agar tetap hidup dan tidak punah,” ujar Hafidz.

Pada tahun 2025, program RBD di Sumatera Utara difokuskan pada tiga bahasa daerah utama, yakni Bahasa Batak, Bahasa Melayu, dan Bahasa Nias. Ketiganya direvitalisasi melalui pembelajaran muatan lokal di sekolah dasar dan menengah, yang kemudian berpuncak pada FTBI tingkat kabupaten/kota hingga provinsi.

Hafidz menegaskan bahwa pelestarian bahasa daerah tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja. Diperlukan kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, sekolah, guru, orang tua, hingga masyarakat.

“Melalui bahasa daerah, kita tidak hanya belajar kosakata, tetapi juga nilai-nilai karakter, etika bertutur, dan kearifan lokal yang membentuk jati diri generasi muda,” katanya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah kabupaten/kota yang tetap berkomitmen mendukung pelaksanaan FTBI, meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan. Bahkan, antusiasme peserta datang dari daerah yang terdampak bencana banjir, seperti Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Peserta dari Tapteng datang langsung dari lokasi pengungsian, didampingi guru dan kepala sekolah. Ini menunjukkan semangat luar biasa anak-anak untuk tampil dan belajar,” ungkap Hafidz.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Terang Dewi Ujung, menyebut FTBI sebagai fondasi penting dalam membangun generasi muda yang memahami dan bangga terhadap budaya daerahnya.

“Bahasa ibu adalah identitas budaya. Melalui kegiatan seperti ini, anak-anak tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara karakter dan budaya,” ujarnya.

Ia berharap program revitalisasi bahasa daerah dapat terus disinergikan dengan kebijakan pendidikan provinsi, termasuk pada jenjang SMA, SMK, dan SLB.

Adapun 11 kabupaten/kota yang mengikuti FTBI Sumut 2025 yakni Labuhanbatu, Karo, Asahan, Langkat, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Padangsidimpuan, Tanjungbalai, dan Batu Bara. Kabupaten Nias belum dapat berpartisipasi tahun ini karena kendala jarak, namun dipastikan akan kembali dilibatkan pada pelaksanaan berikutnya.

Melalui Festival Tunas Bahasa Ibu, pemerintah berharap semangat Trigatra Bangun Bahasa—mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing—dapat tertanam kuat dalam diri generasi muda Sumatera Utara sejak dini Festival Tunas Bahasa Ibu 2025 diharapkan menjadi momentum berkelanjutan dalam menjaga keberlangsungan bahasa daerah di Sumatera Utara. Melalui kolaborasi pemerintah, sekolah, dan masyarakat, bahasa ibu tidak hanya diajarkan, tetapi juga dihidupkan dalam keseharian generasi muda..

Baca Juga

Rekomendasi