Tembus Jalur Putus, TNI AL Kerahkan KRI Angkut 320 Ton Beras Bulog ke Pulau Nias

Tembus Jalur Putus, TNI AL Kerahkan KRI Angkut 320 Ton Beras Bulog ke Pulau Nias
Tembus Jalur Putus, TNI AL Kerahkan KRI Angkut 320 Ton Beras Bulog ke Pulau Nias (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Belawan – Upaya pemenuhan kebutuhan pangan di wilayah terdampak bencana terus dikebut. Perum BULOG Kanwil Sumatera Utara bersinergi dengan TNI Angkatan Laut (Kodaeral I Belawan) mengirimkan 320 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menuju Pulau Nias melalui jalur laut, Jumat (19/12).

Langkah strategis ini diambil menyusul terganggunya jalur logistik darat akibat bencana alam yang melanda wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah (Tapteng). Mengingat akses darat yang masih dalam tahap perbaikan, kehadiran armada TNI AL menjadi kunci utama agar stok pangan tidak terputus.

Pengiriman menuju Pelabuhan Angin, Nias ini merupakan misi lanjutan. Sebelumnya, pada 15 Desember 2025, KRI Rajiman telah sukses mengangkut 180 ton beras dari Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, menuju Pelabuhan Sibolga.

Secara total, ratusan ton beras yang diangkut oleh dua kapal perang (KRI) ini akan dialokasikan untuk:

  • Bantuan Bencana Alam: Membantu warga yang terdampak langsung.
  • Program Bantuan Pangan: Menjamin masyarakat prasejahtera tetap mendapatkan haknya.
  • Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP): Menjaga harga beras di pasar agar tetap terjangkau dan mencegah inflasi di daerah kepulauan.
Pimpinan Wilayah Perum BULOG Kanwil Sumut, Budi Cahyanto, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dukungan penuh dari jajaran TNI AL.

"Kami berterima kasih kepada TNI AL, khususnya Kodaeral I Belawan. Dukungan ini sangat luar biasa dan krusial bagi kami dalam mendistribusikan pangan pokok, terutama ke wilayah yang saat ini mengalami gangguan logistik seperti Sibolga, Tapteng, dan Kepulauan Nias," ujar Budi Cahyanto.

Sinergi antara BULOG dan TNI AL ini menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam memastikan kedaulatan pangan tetap terjaga, bahkan di tengah kondisi darurat bencana dan tantangan geografis yang sulit.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi