67 Dokter Spesialis THT-KL Turun Langsung Bantu Korban Banjir Aceh Tamiang

67 Dokter Spesialis THT-KL Turun Langsung Bantu Korban Banjir Aceh Tamiang
Ketua PMI Sumut Tun DR. H. Rahmat Shah diwakili Dr. H. Sakhyan Asmara, MSP memakaikan Topi PMI Sumut kepada Ketua Umum PERHATI- KL Prof. Dr. dr. Achmad Chusnul Romdhoni, sebagai tanda rasa kebersamaan dan solidaritas kemanusiaan yang tinggi. (Analisadaily/zulnaidi)

Analisadaily.com, Medan — Kepedulian terhadap korban bencana banjir di Aceh Tamiang terus mengalir dari berbagai pihak. Sebanyak 67 dokter spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan- Kepala dan Leher (THT-KL) yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis THT-KL Indonesia (PERHATI-KL) terjun langsung memberikan bantuan medis kepada warga terdampak. Sebelumnya rombongan kunjungan untuk melakukan koordinasi ke Markas PMI Sumut, Sabtu (20/12/2025).

Tim medis ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum Pengurus Pusat PERHATI-KL, Prof. Dr. dr. Achmad Chusnul Romdhoni, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.Onk.(K), FICS. Fokus utama bantuan adalah penanganan masalah kesehatan THT- KL yang banyak dialami warga pascabanjir serta pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan oleh para dokter umum yang ikut dalam rombongan.

Prof. Romdhoni hadir bersama sejumlah dokter spesialis lainnya, di antaranya Dr. dr. Indra Z., Sp.THT (Ketua PERHATI-KL Wilayah Barat), dr. H. Agus Salim, Sp.THT-KL (Sekretaris PERHATI-KL Sumut), dr. Milzam R. Asmara, Sp.THT-KL (anggota PERHATI-KL Aceh), serta dr. Munzir (anggota PERHATI-KL Sumut).

Kedatangan rombongan disambut oleh jajaran Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Utara, di antaranya Wakil Ketua PMI Sumut Dr. H. Sakhyan Asmara, MSP, mewakili Ketua PMI Sumut Tun Dr. H. Rahmat Shah, para Ketua Bidang Chairil Siregar, SH, Dr. dr. Horas Rajagukguk, Sp.B, Dr. dr. Eka Airlangga, Sp.A serta sejumlah pengurus lainnya.

Dalam keterangannya, Prof. Romdhoni menjelaskan bahwa kondisi kesehatan warga pasca banjir cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan laporan relawan di lapangan, 41 dari 50 warga yang diperiksa mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

“Dengan kondisi cuaca panas dan debu yang meningkat setelah banjir, risiko ISPA bisa semakin besar. Karena itu, kami merasa perlu memberikan penanganan khusus, terutama pada kesehatan THT, untuk membantu warga terdampak,” ujar Prof. Romdhoni saat bersilaturahmi di Markas PMI Sumut, Sabtu (20/12/2025).

Ia menambahkan, sejak awal bencana PERHATI-KL telah menurunkan tim medis sekaligus menggalang donasi untuk membantu korban. Hingga kini, penggalangan bantuan masih terus dibuka melalui Yayasan PERHATI-KL.

Sementara itu, dr. Milzam R. Asmara, Sp.THT,KL., mengungkapkan bahwa tim juga membawa bantuan obat-obatan serta tiga unit alat medis endoskopi. Alat tersebut sangat dibutuhkan karena fasilitas endoskopi di rumah sakit Aceh Tamiang tidak dapat digunakan akibat banjir.

“Endoskopi sangat penting untuk memeriksa kasus kemasukan benda asing atau binatang seperti lintah di telinga dan hidung, yang cukup sering ditemukan di wilayah pascabanjir,” jelasnya.

Selain bantuan medis, tim PERHATI-KL juga membawa tangki air bersih untuk mendukung kebutuhan sanitasi warga. Menurut dr. Milzam, ketersediaan air bersih sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit, termasuk ISPA, melalui kebiasaan mencuci tangan.

Ketua PMI Sumut Tun Dr. H. Rahmat Shah yang berbicara via telepon dengan Ketua PERHATI-KL menyampaikan rasa terimakasih atas kepedulian para Dokter Spesialis THT-KL terhadap bencana yang terjadi di pulau Sumatera seraya berharap untuk terus berkoordinasi dengan PMI Sumut maupun PMI Aceh ketika terjun di daerah bencana agar program bantuan kemanusiaan yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

Dalam kesempatan itu Wakil Ketua PMI Sumut, Dr. H. Sakhyan Asmara, MSP, menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan kontribusi tim medis PERHATI-KL. Ia menegaskan bahwa PMI sejak awal bencana terus berupaya hadir dan memfasilitasi berbagai bentuk bantuan dari masyarakat.

“PMI Pusat juga telah mengirimkan bantuan, termasuk puluhan truk tangki air untuk wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Bantuan tersebut diangkut menggunakan kapal milik Ketua Umum PMI Pusat, Bapak HM Jusuf Kalla,” ujarnya. Dijelaskan bahwa setiap bantuan yang diserahkan melalui PMI Sumut, langsung dikirim ke daerah yang kena bencana sehingga bantuan tersebut dapat segera dipergunakan secara cepat, tepat dan bermanfaat.

Senada, Dr. dr. Horas Rajagukguk, Sp.B, menekankan pentingnya kesesuaian bantuan dengan kebutuhan korban di lapangan. Ia mencontohkan, pada fase awal bencana, korban lebih membutuhkan makanan siap saji dan selimut dibandingkan bahan mentah seperti beras dan minyak, karena banyak warga kehilangan peralatan memasak.

Ia juga mengapresiasi semangat para relawan, namun mengingatkan bahwa kondisi di lapangan tidak mudah. “Realitas di lokasi bencana sering kali berat dan menantang. Karena itu, relawan yang sudah terlatih seperti dari PMI sangat dibutuhkan untuk memastikan bantuan berjalan efektif dan tepat sasaran,” pungkasnya.

(NAI/NAI)

Baca Juga

Rekomendasi