Kabanjahe, (Analisa). Jalan Garuda menuju perumahan Samura Indah dan sekolah St Maria (SMP dan SMA) meliputi Desa Ketaren dan Desa Samura, Kecamatan Kabanjahe kini berubah jadi salah satu ruas jalan paling kumuh. Hampir menyerupai jalan offroad. Kenapa tidak. Bahu jalan sepanjang 1 km lebih sudah lama digali dan tanah galiannya dibuang ke badan jalan membuat badan jalan jadi berlumpur, becek dan sulit dilalui.
Ruas jalan tersebut padat dilintasi angkot, mobil pribadi terutama pada jam-jam kerja dan jam mengantar dan menjemput anak sekolah. Kalau kendaraan datang pas saling berselisih, satu terpaksa mutar ke halaman rumah warga atau ke lahan kebun masyarakat. Kalau pelajar atau masyarakat naik sepeda motor atau berjalan kaki, terpaksa tergopoh-gopoh melintasi jalan becek dan berlumpur tersebut.
“Kalau pemborong tetap biarkan galian terbuka dan tanah galian menggunung di badan jalan dan mengakibatkan badan jalan berlumpur, kami akan tutup galian ini. Ini badan jalan yang padat digunakan masyarakat. Terlebih ribuan pelajar tiap hari menggunakan ruas jalan ini. tentu sangat tidak beretika kalau badan jalan ini dibiarkan begini parah,” ujar Alex, Nael dan Paskal warga perumahan dan Sembiring guru St Maria menambahkan.
Pihak rekanan, Odi Sitepu yang dikonfirmasi Analisa melalui telepon selulernya, Rabu (9/10) membenarkan pekerjaan pemasangan pipa dan penimbunan tanah galian ke badan jalan menyebabkan badan jalan becek dan berlumpur serta digenangi air hujan. “Kita segera selesaikan,” ujar Odi.
Plank proyek dipasang disamping reservoir ditulis : Pekerjaan : Lanjutan Pembangunan Pipa Tranmisi Air Baku. Nilai kontrak Rp920 miliar lebih. Sumber dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Penanggungjawab pekerjaan: Air tanah dan air baku I. Tujuan dan sasaran pekerjaan membangun dan mencukupi kapasitas sistem yang akan digunakan untuk melayani kebutuhan masyarakat. Nama perusahaan CV Jaya Utama. Masa pekerjaan 120 hari (namun tidak dituliskan sejak kapan dimulai). (alex)