Salah satu komitmen untuk menjadikan Kota Medan standar Kota Metropolitan, Akhyar mengatakan, pada tahun 2020 akan dimulainya pembangunan Terminal Amplas dan Pinang Baris. Kedua terminal sudah masuk tahapan Detail Engineering Desain (DED) dan ditenderkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada tahun 2020.

"Kedua terminal type A, sesuai peraturan dikelola Kemenhub. Pada prinsipnya, sudah kami serahkan aset Pemko Medan ke Kemenhub. Sesuai komitmen kami dengan Kemenhub, kedua terminal dibangun menyamai fasilitas bandara," katanya, Rabu (1/1).

Akhyar menjelaskan, terminal standar bandara adalah terminal yang di dalamnya sama seperti Bandara Kualanamu. Ada pusat jajanan makanan dan minuman, swalayan, shopping centre, rumah ibadah, fasilitas difabel, ibu menyusui, pastinya terminal akan ramah anak dan lingkungan.

"Kami juga sudah meminta agar desainnya mengacu kearifan lokal dengan catatan tak meninggalkan etnisitas lokal Kota Medan. Supaya ciri khas Kota Medan tetap ada dengan multi etnisnya. Hal ini sudah kami sampaikan langsung kepada tim pelaksana gambar terminal," jelasnya.

Setelah proses tender, Pemko Medan dan tim Kemenhub sudah menandatangani MoU dengan tim Bus Rapid Transit (BRT) serta berkomitmen pembangunan terminal dilaksanakan pada tahun 2020. Rencananya, bangunan Terminal Amplas pada gedung utamanya akan diruntuhkan terlebih dahulu, selanjutnya dilaksanakan pembangunan.

"Pada fungsinya, Terminal Amplas tetap difungsikan selama pembangunan. Hanya saja dibuat bangunan alternatif terlebih dahulu. Itu semua akan diatur pihak Kemenhub," tuturnya.

Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis menambahkan, kedua terminal ini juga nantinya menjadi terminal yang memiliki standar Kota Metropolitan dan satu-satunya terminal terbaik di Pulau Sumatera.

"Kami sangat bersyukur Kemenhub sudah memberikan pembangunan untuk kedua terminal di Kota Medan. Dengan begitu, calon penumpang akan lebih banyak menunggu bus di terminal, dan akhirnya bus-bus dengan sendirinya masuk terminal," tambahnya.

(JW/RZD)