Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumatera Utara, Muhaimin mengatakan, saat ini sudah ada 18 kabupaten dan kota yang terjangkit virus tersebut.

"Iya ada pertambahan kabupaten yang ada kematian. Di Madina dan Batubara," kata Muhaimin di Medan, Selasa (7/1).

Menurutnya jumlah kematian babi di Sumut per 5 Januari 2020 sudah mencapai 35.886 ekor. Oleh karena itu pihaknya masih menunggu arahan untuk penanganan selanjutnya.

"Di Kabupaten Batubara terjadi kematian sebanyak 66 ekor dan Mandailing Natal 6 ekor," tuturnya.

Sementara mengenai virus ASF, DKPP Sumut belum mendapat surat penjelasan dari Kementerian Pertanian.

Dijelaskannya, salinan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 820/KPTS/PK.320/M/2019 tentang pernyataan wabah penyakit demam babi afrika atau African Swine Fever di sejumlah kabupaten dan kota di Sumatera Utara menyebar melalui percakapan WhatsApp.

"Itu ditetapkan menteri pada 12 Desember 2019, tapi surat resmi dari kementerian belum kami terima. Hanya dari WA-WA saja. Mungkin itu ditujukan ke gubernur. Belum ada tembusan, belum ada yang resmi dari gubernuran," jelasnya.

"Soal pemusnahan, kita masih menunggu arahan dari gubernur lah. Atau coba sama Kadis lah," imbaunya.

Sebelumnya ada 16 kabupaten dan kota yang dinyatakan sebagai daerah terjangkit virus hog cholera, yakni Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Karo, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, Pakpak Bharat, Langkat, Tebing Tinggi, Pematangsiantar dan Medan.

Kemudian setelah dilakukan pendataan bertambah dua yaitu Mandailing Natal dan Batubara.

(JW/EAL)