Striker berusia 31 tahun itu memperkuat Sevilla setelah dilepas West Ham United akhir musim lalu. Namun dia hanya diberi kesempatan tampil dalam 15 pertandingan di semua kompetisi.

Agar mendapat lebih banyak kesempatan tampil, Chicharito akhirnya hijrah ke MLS dan menandatangani kontrak selama tiga tahun bersama LA Galaxy. Bahkan ia menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di Negeri Paman Sam.

Sesaat sebelum menyelesaikan kepindahan, Chicharito menghubungi ayahnya untuk berkonsultasi mengenai langkah berikutnya. Rekaman telepon yang berisi percakapan dan tangisan itupun viral.

"Hampir pasti, aku akan ke LA. Semuanya ayah yang sempurna, hanya saja ... yah, itu seperti awal pensiunku, kau tahu?" ujar Chicharito kepada ayahnya, dilansir dari GiveMeSports, Sabtu (25/1).

Dalam percakapan tersebut, pemain asal Meksiko itu merasa sedih karena kariernya di Eropa akan segera berakhir. Sejak 2010 lalu ia sudah merasakan nikmatnya berkompetisi di Benua Biru, dan itu semua harus berakhir.

"Maksudku adalah kita mengucapkan selamat tinggal pada karier yang kita usahakan. Aku tahu kalian merasakannya dan kita akan melihat sisi baiknya dan itu akan luar biasa.

"Tapi itu 10 tahun, itu yang membuat aku nostalgia dan menangis. Bukannya saya tidak bisa melakukannya, itu hanya mengucapkan selamat tinggal pada pengalaman indah ini dan untuk sebagian dari diriku yang tidak lagi ada di sana," sambungnya.

Walau tidak lagi bermain di Eropa, Chicharito menyebut keputusan ini akan membuatnya lebih dekat dengan keluarga di Meksiko.

Dia mengatakan: "Ini adalah mimpi yang lain, tentu saja berbeda, tapi itu tidak mudah. ??Tapi kita akan lebih dekat, aku akan melihat kalian lebih sering."

Hal yang sangat emosional sudah jelas betapa berartinya sepakbola bagi Chicharito dan keluarganya.

Namun sebagian pihak menudingnya tidak menghormati LA Galaxy maupun MLS. Sebab ia mengatakan itu adalah awal dari pensiunnya.