Virus Corona di Indonesia, IDI Aceh Minta Dokter Siaga

Virus Corona di Indonesia, IDI Aceh Minta Dokter Siaga
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Aceh, Safrizal Rahman (tengah) memberikan keterangan terkait pencegahan Corona virus di konferensi pers, Senin (2/3) (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh kini bersiaga penuh menyusul dua warga negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi virus corona atau Corona Virus Disease 2019 (Covid -19).

Ketua IDI Aceh, Safrizal Rahman mengatakan, IDI menekankan kepada dokter harus siap dengan segala kemungkinan.

Ia menyebut, sudah menginstruksikan semua dokter dan paramedis yang ada di perbatasan Aceh lebih siaga, terhadap pendatang baru yang berkunjung ke perbatasan.

"Kita juga sudah menyurati setiap IDI yang ada di seluruh Aceh untuk meningkatkan kewaspadaan, dan membentuk tim pencegahan hingga menanggulangi, jika ada warga yang terdeteksi. Kita juga minta untuk mengidentifikasi dan membuat berbagai macam skenario menghadapi virus ini,” kata Safrizal, Senin (2/3).

Menurut dia, langkah ini dilakukan untuk meminimalisir adanya pendatang yang membawa virus corona. Daerah perbatasan Aceh termasuk pelabuhan, rawan dimasuki wisatawan asing, sehingga harus ada pemantauan dari pihak terkait.

IDI Wilayah Aceh akan terus melakukan kordinasi dengan para pimpinan daerah Bupati/Walikota dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota untuk pencegahan melalui penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat.

“Wilayah perbatasan menjadi konsen kita juga, daerah itu sangat rawan dimasuki pendatang, sehingga harus ada kerja ekstra dan pelaporan. Para medis harus bersiaga,” tegas Safrizal.

Kata dia, sudah ada dua rumah sakit di Aceh yang disiapkan untuk menangani jika ada pasien yang terinfeksi, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh dan RSUD Cut Mutia Lhokseumawe.

“Sudah menyiapkan ruang khusus jika ada pasien carona. Ruangnya jauh dari ruang pasien umum lainnya. Tujuannya untuk menghindari penyebaran kepada pasien lainnya. Tapi kita minta mudah-mudahan di Aceh tidak ada yang terjangkit virus corona," tambah Safrizal.

IDI Wilayah Aceh, juga merilis himbauan kepada seluruh masyarakat Aceh, sehubungan adanya dua warga Indonesia yang sudah terkena Corona virus (Covid-19).

Pertama, IDI Aceh meminta masyarakat agar tetap tenang. Kedua, IDI akan sekuat tenaga dan kemampuan mengawal dan mengawasi penyebaran COVID-19. Ketiga, masyarakat diminta melakukan upaya pencegahan.

Safrizal lanjut menjelaskan, langkah pecegahan yang harus dilakukan yakni, cuci tangan dengan sabun dan air sedikitnya selama 20 detik, gunakan hand sanitizer yang setidaknya mengadung 60 persen alkohol jika air dan sabun tidak tersedia.

Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci. Lalu, sebisa mungkin hindari kontak dengan orang yang sedang terkena penyakit Corona virus.

Selanjutnya, apabila ada mengalami gejala seperti flu, gunakan masker medis, tetap tinggal di rumah, atau segera ke fasilitas kesehatan yang sesuai, hindari banyak melakukan aktivitas di luar rumah.

Pencegahan lainnya, dengan menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan mengunakan tisu. Buang tisu pada tempat yang telah ditentukan. Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin pada permukaan dan benda yang sering disentuh. Bersalaman tanpa menyetuh tangan.

Sementara dalam poin keempat, meminta masyakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat cukup, kosumsi air putih yang cukup serta kosumsi multivitamin jika perlu.

Dengan tingkat daya tahan tubuh yang kuat, istirahat yang cukup serta vitamin memadai dapat membantu melewati wabah virus corona jika suatu waktu terserang.

“Kita tidak dapat memprediksi wabah virus corona datang. Namun sebisa mungkin kita melakukan pencegahan, karena dengan daya tubuh kita kuat insya Allah dapat melawan dan melawati virus corona itu,” sebutnya.

Dalam himbauan IDI juga meminta masyarakat untuk menghindari berpergian jika tidak diperlukan di tempat keramaian.

“Terakhir, kami meminta masyarakat mendengar perkembangan COVID-19 dari instansi berwenang dan sumber berita resmi yang dapat dipercaya,” demikian himbauan IDI Wilayah Aceh.

(MHD/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi