HKTI Promosikan Hasil Pertanian ke Pasar Dunia

HKTI Promosikan Hasil Pertanian ke Pasar Dunia
Ketua Umum HKTI Jendral TNI (purn) Moeldoko dan Ketua International Business Association (I BA) Shan Shan menandatangani Nota Kesepahaman di Jakarta, Kamis (12/3) (Analisadaily/Sutrisno)

Analisadaily.com, Jakarta - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menandatangani Nota Kesepahaman dengan International Business Association (IBA) sebagai bagian dari strategi menembus pasar internasional dan pemasaran hasil pertanian Indonesia ke manca negara.

Penandatanganan ini juga dipandang sebagai salah satu sarana bagi pebisnis Indonesia, terutama sektor pangan dan hortikultura untuk dapat bertemu, bertukar pandangan dan pengalaman dengan pihak luar serta ajang mencari pasangan bisnis (business matching) melalui pertemuan dan forum (business meeting and forum).

HKTI memandang perlunya sebuah terobosan dalam mencari peluang memasarkan hasil-hasil pertanian. IBA ilihat sebagai entitas lintas negara yang memiliki kesamaan visi dan misi, dengan dukungan para pengusaha mapan dari luar negeri di dalamnya.

IBA sebuah organisasi nirlaba yang berhasil memajukan usaha dan pengusaha di berbagai negara di Asia. Lembaga itu juga sudah melakukan penjajakan untuk membuka peluang kerja sama hingga ke Afrika.

Ketua Umum HKTI, Moeldoko, menilai sudah waktunya petani sektor pangan dan pelaku pertanian hortikultura di Indonesia merambah pasar internasional secara menyeluruh dan berkesinambungan.

Untuk itu, HKTI memerlukan mitra kerja sama yang sudah terbukti mampu meningkatkan dan memberi nilai tambah bagi hasil-hasil pertanian di berbagai Negara.

“IBA merupakan organsisasi non profit yang memiliki prinsip ‘mengembalikan dan membaktikan kepada masyarakat. Sehingga kerja sama ini dapat memberi manfaat tidak hanya bagi HKTI, petani dan pelaku pertanian, tapi juga masyarakat yang berada di sekitar mereka," jelas Moeldoko.

Melalui kerja sama ini, HKTI dengan dukungan IBA, akan mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan teknik dan mesin pertanian canggih ke Indonesia kepada para petani dan pelaku pertanian, serta mengirim anak-anak muda Indonesia ke negara lain untuk belajar, sehingga terjadi proses alih teknologi dan dan pengetahuan.

Ketua International Business Association, Shan Shan mengatakan, sebagai negara yang memiliki penduduk salah satu terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk dapat mengembangkan pertanian menjadi industri berskala internasional.

Untuk itulah, IBA meposisikan diri sebagai mitra petani dan pelaku pertanian hortikultura melalui kerja sama dengan HKTI.

“Kerja sama ini akan dilakukan dengan mengindahkan aturan yang ada dan berlaku di Indonesia dengan memperhatikan prinsi-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)’, kata Shan Shan.

Segera setelah penanda tanganan Nota Kesepahaman ini, IBA dan HKTI akan menyusun serangkaian langkah taktis strategis untuk kerja sama yang lebih langsung, nyata dan menyeluruh yang akan melibatkan dan memberi dampak bagi petani, pelaku pertanian dan pengusaha hortikultura di Indonesia.

MOU yang dilakukan bersamaan dengan Asian Agriculture and Food Forum 2020 (ASASFF) yang kedua, setelah sebelumnya diadakan tahun 2018. Dalam Forum tersebut diikuti 105 peserta dari 10 negara.

(TRY/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi