Masyarakat Banuaji Minta Aktivitas PT SOL Dihentikan Sementara

Masyarakat Banuaji Minta Aktivitas PT SOL Dihentikan Sementara
Masyarakat Desa Banuaji, Kecamatan Adiankoting berunjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Utara di Jalan SM Raja Tarutung, Senin, (16/3). (Analisadaily/Emvawari Chandra Sirat)

Analisadaily.com, Tarutung - Seratusan masyarakat Desa Banuaji, Kecamatan Adiankoting menggelar unjuk rasa ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Utara di Jalan SM Raja Tarutung, Senin, (16/3).

Dalam aksinya itu, massa meminta DPRD Taput menyelesaikan masalah adanya dugaan gas beracun.

Koordinator aksi, Dolfri Sihombing, meminta DPRD Taput menghadirkan tim ahli independen untuk meneliti dan menyelesaikan masalah ada dugaan adanya gas beracun di wilayah pertanian itu.

"Tuntutan kami adalah meminta agar DPRD menghadirkan ahli independen dalam bidang ini. Agar masyarakat tidak bertanya-tanya lagi," tegas Dolfri di hadapan ratusan massa.

Selain meminta menghadirkan tim ahli independen, Dolfri juga mendesak DPRD agar menghentikan sementara kegiatan di PT.SOL di Sarulla sampai permasalahan ditengah masyarakat selesai.

Pasalnya, kata dia, kegiatan operasional PT SOL diduga sebagai pemicu munculnya dugaan gas beracun di wilayah pertanian warga.

"Kami menduga adanya dugaan gas beracun ini terjadi karena kegiatan PT SOL. Untuk itu, kami masyarakat meminta kegiatan di sana untuk dihentikan sementara sampai permasalahan ini selesai," ucapnya.

Usai menyampaikan aspirasinya, mereka ditemui Sekretaris DPRD Taput Rahman Situmeang. Kepada massa, Rahman menyampaikan, ia diutus untuk menerima aspirasi karena seluruh anggota DPRD sedang bertugas di luar kota.

"Ketua dan anggota DPRD lain tidak dapat menerima bapak/ibu karena sedang bertugas di Jakarta mulai tanggal 15 Maret sampai dengan tanggal 18 Maret. Jadi kami sudah koordinasi untuk menerima aspirasi Bapak/Ibu agar bisa nanti setelah pulang dari Jakarta bisa sesegera mungkin dibahas," ujar singkat.

Usai menyampaikan aspirasinya massa sempat bertahan di gedung dewan, namun akhirnya mereka membubarkan diri dengan tertib.

Menanggapi adanya tuntutan masyarakat Desa Banuaji Adiankoting, Humas Sarulla Operations Ltd (SOL), Hindustan Sitompul, menyampaikan dalam keterangan persnya, terkait adanya gelembung cairan panas (fumarol) di Desa Banuaji IV.

Kata dia, fenomena fumarol atau keluarnya uap air dan gas (seperti karbon
dioksida, belerang dioksida, asam klorida dan hidrogen sulfida) ke permukaan merupakan salah satu bentuk jenis-jenis manifestasi alam di dalam sesar besar
Sumatera yang memiliki tektonik aktif.

Desa Banuaji berlokasi sekitar 10 Km ke arah Barat Laut di atas hulu dari lokasi produksi PLTP Sarulla," ujarnya.

Dalam rilisnya, ia juga menuliskan, lokasi Desa Banuaji cukup jauh dari wilayah operasional PLTP Sarulla. Desa Banuaji juga tidak terkategori sebagai desa terdampak dalam AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) milik SOL.

"Sehingga, dapat disimpulkan, bahwa apa yang terjadi di Desa Banuaji tidak terkait dengan kegiatan operasional SOL," tambah Hindustan.

(CAN/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi