Andriy Shevchenko (Twitter @jksheva7)
Analisadaily.com, Ukraina - Mantan striker AC Milan, yang kini menjadi pelatih tim nasional Ukraina, Andriy Shevchenko, meyakini pandemi coronavirus mirip dengan bencana Chernobyl.
Lebih dari 30.800 orang telah meninggal karena virus corona, dengan jumlah kasus di seluruh dunia melebihi 660.000.
Shevchenko, yang masih kecil pada saat bencana Chernobyl tahun 1986 telah menewaskan 54 orang dan dikatakan menyebabkan ribuan kematian dihari berikutnya.
Chernobyl merupakan kecelakaan nuklir terburuk sepanjang dalam sejarah. Pada tanggal 26 April 1986 pukul 01.23.40 pagi, reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, yang terletak di Uni Soviet dekat Pripyat, Ukraina, meledak. Karena itu, ribuan masyarakat dari kota itu diungsikan dan dilarang untuk kembali lagi.
“Saya hidup dalam momen yang sangat mirip dengan ini. Saat itu, saya berusia sembilan tahun," kata Shevchenko kepada Sky Sport.
“Satu-satunya hal yang harus kita lakukan adalah menghindari perilaku bodoh. Tidak seorang pun dari kita dapat memastikan bahwa kita tidak memiliki virus," ujarnya.
"Kita tidak boleh keluar, kita tidak boleh hanya memikirkan kita, tetapi terutama orang-orang yang infeksi akan menjadi masalah yang lebih besar," sambung Shevchenko.
Melihat kondisi penanganannya, ia pun tidak lupa berterima kasih kepada para dokter dan perawat dan mendesak orang untuk menghormati bimbingan dari pemerintah mereka.
Italia, tempat Shevchenko bermain dengan AC Milan dari 1999-2006, telah menyaksikan lebih dari 10.000 kematian akibat coronavirus.
"Satu-satunya solusi adalah menghormati aturan pemerintah, yaitu tinggal di rumah dan memberi dokter kesempatan untuk melakukan pekerjaan mereka, yang sangat besar," turutnya.
“Beri mereka perawat sukarela, mereka adalah pahlawan di zaman kita. Harus berterima kasih atas semua yang mereka lakukan," tambah Shevchenko.
(CSP)