Anggaran Desa Harus Dialihkan Sementara Untuk Bantu Ekonomi Rakyat

Anggaran Desa Harus Dialihkan Sementara Untuk Bantu Ekonomi Rakyat
Anggota DPRD Deli Serdang, Zul Amri (kiri) (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Sunggal - Salah satu masalah yang dihadapi masyarakat akibat pandemi virus corona (Covid-19) yang semakin masif adalah keterancaman ekonomi.

Keterbatasan bahan pokok hingga sulitnya masyarakat bekerja akibat khawatir tertular virus Covid-19 menjadi persoalan tersendiri yang harus segera dicari jalan keluarnya.

Menyikapi persoalan tersebut, Anggota DPRD Deli Serdang, Zul Amri, meminta pemerintah agar mengalihkan sementara anggaran desa untuk membantu masyarakat kalangan bawah yang terdampak.

"Apa yang dilakukan pemerintah pusat untuk mengantispasi persoalan ekonomi masyarakat sangat positif. Namun realisasi yang belum sampai ke bawah masih menjadi persoalan," kata Zul Amri kepada Analisadaily.com, Sabtu (11/4).

"Masalah ini (ekonomi) bisa selesai jika pemerintah desa, bupati, walikota mampu melakukan kerja cepat sesuai instruksi Presiden Jokowi agar menciutkan anggaran kabupaten/kota maupun desa sehingga kita bisa membagi bantuan per klaster hingga tingkat dusun," ungkapnya.

Anggota dewan dari fraksi Golkar ini menyebut anggaran desa yang sejatinya untuk pembangunan baiknya ditiadakan untuk sementara dan dialihkan ke korban terdampak Covid-19.

Sebab menurutnya masyarakat yang paling terdampak adalah mereka yang mencari nafkah harian.

Zul Amri mendesak Bupati Deli Serdang segera mengeluarkan surat edaran agar kepala desa melakukan pengalokasian anggaran desa.

"Jika dana yang dialokasikan antara 10-100 juta tentu tidak mampu menjawab. Di Kabupaten Deli Serdang dana desa rata-rata hampir mencapai Rp 1 miliar. Dana itu bisa dialihakan 50-60% untuk mengatasi masalah Covid-19," paparnya.

"Gaji kepala desa, perangkat desa, kepala dusun tidak perlu diganggu. Namun dana infrastruktur, pemberdayaan masyarakat bisa dialihkan ke pengggulangan Covid-19. Pemerintah Kabupaten Deli Serdang melalui Dinas PMD harus menginstruksikan kepala desa agar mengalihkan anggaran tersebut untuk bantuan sosial kepada masyarakat," tegas Zul Amri.

Lebih jauh ia mengajak kepala desa, camat dan bupati agar duduk bareng dalam menyelesaikan masalah ini. Sebab masih ada potensi lain yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi persoalan ekonomi masyarakat di tengah wabah corona.

"Masyarakat sadar kok masalah ini sulit, namun kita bisa bersatu untuk menyelesaikan masalah ini, ada potensi dari masyarakat yang bisa digali," jelasnya.

Dia mengimbau masyarakat yang berpenghasilan di atas Rp 1 juta agar menyisihkan penghasilannya sebesar untuk membantu sesama. Cara ini menurutnya akan menyelsaikan masalah dan tidak menimbulkan kegaduhan ketika dilakukan pendataan.

Zl Amri mengatakan pendataan yang dilakukan saat ini menimbulkan keriuhan karena data yang diminta kabupaten tidak sesuai dengan jumlah masyarakat kurang mampu. Sebab kemampan Pemkab Deli Serdang dalam membantu masyarakat kalangan bawah tidak sesuai ekspektasi.

"Sebagai contoh di Kecamatan Sunggal per desa hanya dijatah 109, 170 atau 125 bantuan, sementara yang mendaftar sudah 3000-an. Kasihan kepala desa atau kepala dusun yang diserang masyarakat. Mari kita duduk bareng menggali potensi yang ada agar sama-sama kita bergerak membantu masyarakat," imbaunya.

Ia juga mengajak organisasi keagamaan agar menggalang sedekah dan infak untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ekonomi rakyat di tengah wabah Covid-19.

"Tidak perlu lagi teori-teori, kita harus aksi nyata. Kita harapkan ketika pembagian sembako juga sesuai maklumat kapolri dengan door to door, jangan orang dikumplkan di suatu tempat karena rawan penyebaran virus. Bisa dibagi melalui kepala dusun," tukasnya.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi