Dan hari ini, 12 April 2020 atau 20 tahun setelah peristiwa pahit itu, Ronaldo mengingatkannya kembali, termasuk kekecewaan hingga keikutsertaannya membawa negaranya meraih trofi Piala Dunia, dua tahun pasca cedera parah tersebut.

Pada saat cedera menit ke-58, itu merupakan pertandingan pertamanya setelah pulih dari cedera pada November sebelumnya.

Setelah cedera di bagian lututnya lagi, ia pun sempat putus asa, namun berusaha menyembunyikan air matanya dengan menutup wajahnya.

"Mukjizat tidak ada. Dia membutuhkan setidaknya delapan bulan untuk pulih sebelum bermain lagi dan saya bahkan tidak bisa mengatakan dengan pasti bahwa dia akan bermain lagi,” kata Gerard Saillant, dokter yang mengoperasi Ronaldo

Dilansir dari Marca, Minggu (12/4), Ronaldo kemudian merefleksikan cedera itu sendiri. Ia mengaku, itu adalah penderitaan belaka, itu adalah periode yang sangat sulit.

"Keluarga saya, fisik dan dokter mendorong saya untuk merawat dan itu sangat berharga. Selanjutnya, saya menjadi seorang ayah untuk pertama kalinya pada waktu itu dan ini adalah motivasi yang sangat penting bagi saya,” kata Ronaldo.

"Kelahiran putra saya Ronald memberi saya kekuatan yang saya butuhkan untuk menahan siksaan yang tak berkesudahan itu,” sambungnya.

Dua tahun kemudian, di Jepang dan Korea Selatan, Ronaldo memainkan peran kunci di tim Brasil dan berhasil memenangkan Piala Dunia kelima mereka.

"Saya bekerja selama dua setengah tahun untuk pulih dari cedera dan Tuhan mencadangkan hari ini untuk saya dan untuk tim nasional Brasil," kata Ronaldo setelah memenangkan Piala Dunia.

(CSP)