Diego Armando Maradona (Marca)
Analisadaily.com, Uruguay – Tiga puluh tahun sejak final Piala Dunia antara Argentina melawan Jerman di Roma Stadio Olimpico, wasit yang saat itu memimpin pertandingan, Edgardo Codesal, mengakui tidak melupakan perilaku Diego Armando Maradona.
"Saya bisa mengeluarkannya karena dia tidak pernah mengerti disiplin. Ketika saya mengirim Pedro Monzon dia datang berteriak kepada saya, berbicara tentang perampokan bersenjata dari FIFA,” kenang Codesal.
"Aku bisa mengirimnya pergi. Sebagai manusia, dia adalah salah satu yang terburuk yang pernah kukenal,” sambungnya.
Dilansir dari
Marca, Minggu (26/4), Codesal lanjut menjelaskan, ikon No. 10 bisa saja diberhentikan sebelum pertandingan dimulai, dan akan tanpa keringanan hukuman diberikan kepadanya.
"Jika saya menerapkan aturan maka saya akan mengeluarkannya sebelum pertandingan karena menghina seluruh stadion," tutur Codesal, merujuk pada Maradona yang mengacungkan jari tengahnya ke arah kerumunan ketika lagu kebangsaan Argentina bersiul.
"Saya mencoba menenangkannya dan menjelaskan siapa dia pemain. Dia adalah salah satu pemain terbaik di dunia dan dia tidak mengerti,” ujarnya.
Terlepas dari perbedaan pribadi mereka, Codesal hanya bisa mengatakan hal-hal baik tentang kemampuan bermainnya.
"Dia adalah pemimpin yang lengkap. Dia meletakkan semuanya di atas lapangan. Sebagai pemain dia sangat menghormati dan mengagumiku,” tambah pria asal Meksiko itu.
(CSP)