
Juru bicara penanganan Covid-19 Tapanuli Utara, Indra Simaremare (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Tarutung - Setelah seorang pasien dinyatakan positif terpapar virus corona (Covid-19) berdasarkan swab test dari Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Jakarta, ratusan warga Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) yang pernah kontak dengan pasien tersebut langsung menjalani rapid test di RSUD Tarutung dan Dinas Kesehatan Taput.
"Sebanyak 48 orang yang hasil rapid testnya reaktif (+) ini saat sudah diisolasi, ada yang di rumah sakit dan ada yang isolasi di rumah (apabila kondisi rumah memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri)," jelasnya. Indra menekankan bahwa hasil rapid test virus corona hanya digunakan sebagai skrining atau penyaringan awal.
"Perlu kami sampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa rapid test corona digunakan hanya sebagai skrining atau penyaringan awal, dan untuk mendiagnosis seseorang terinfeksi Covid-19 adalah hasil pemeriksaan swab," ungkapnya.
Meski demikian pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak panik dan resah atas hasil ini, namun tetap waspada. "Jangan menghakimi dan mengucilkan orang yang terpapar virus," imbuhnya.
"Tapi yang perlu kita jauhi adalah virusnya dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), menjaga jarak, jangan berkerumun, dan gunakan masker. Secara khusus kepada keluarga, kami minta agar tetap tenang menyikapinya," imbau Indra.
Sebelumnya seorang warga Sipoholon Taput dinyatakan positif terpapar virus corona berdasarkan hasil swab test dari Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Jakarta.
"Terkait kronologis pemeriksaan hasil swab test Covid-19 atas nama pasien TS beralamat di Sipoholon, perlu kami sampaikan bahwa tanggal 15 April 2020 telah diambil sampel untuk swab test 1 yang dikirim Dinkes Provsu ke Litbangkes Jakarta dan diterima Litbangkes pada tanggal 17 April 2020. Kesimpulan sementara hasil swab test terhadap sampel pertama yang dikeluarkan Litbangkes Jakarta hasil swabnya positif," ujarnya.
Hanya dia mengakui ada perbedaan hasil swab test yang dilakukan oleh Litbangkes Jakarta dengan hasil pemeriksaan swab test yang dikeluarkan oleh laboratorium Rumah Sakit USU.
"Pengambilan sample kedua untuk swab test dilakukan tanggal 18 April 2020 dikirim Dinkes Provsu ke Laboratorium Rumah Sakit USU tanggal 19 April 2020 dan hasilnya diterima Dinkes Propsu pada tanggal 21 April 2020 dengan hasil negatif," tukasnya.(CAN/EAL)