44 Tim Medis Reaktif Covid-19, RSKP Tebingtinggi Terancam Tutup

44 Tim Medis Reaktif Covid-19, RSKP Tebingtinggi Terancam Tutup
44 tim medis di RSKP Tebingtinggi reaktif Covid-19. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Tebingtinggi - Sebanyak 44 orang tenaga kesehatan Rumah Sakit Kumpulan Pane (RSKP) Tebingtinggi reaktif covid-19 berdasarkan dua kali uji cepat rapid test yang dilakukan Tim Dinas Kesehatan setempat.

Kadis Kesehatan Tebingtinggi selaku Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Nanang Fitra Aulia, Rabu (27/5) saat pemeriksaan lanjutan rapid test di RSKP membenarkan ada 44 orang tenaga kesehatan RSKP yang reaktif Covid-19 berdasarkan rapid test.

"Dari dua kali hasil pemeriksaan rapid test yang kita lakukan, tahap awal pada hari Sabtu 23 Mei 2020 kemarin dan hari ini kita temukan ada 44 orang yang reaktif hasil rapid test. Kita akan lanjutkan dengan pemeriksaan PCR, Insya Allah akan kita lakukan besok Kamis 28 Mei 2020 untuk yang reaktif terhadap uji rapid test," ungkap Nanang.

Terkait pelayanan di RSKP Tebingtinggi, Nanang Fitra menjelaskan, terhadap 91 orang tenaga kesehatan yang kita lakukan isolasi mandiri. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Tebingtinggi, bahkan ke Gugus Tugas Provinsi Sumatera Utara. Kami, akan melihat bagaimana mekanisme pelayanan yang ada.

"Kalau memang nanti bertambahnya jumlah reaktif, pemeriksaan rapid test dan dilanjutkan dengan PCR. Maka kemungkinan besar, rumah sakit ini akan kita isolasi mandiri atau kita close (tutup) sementara selama 14 hari untuk menghindari penyebaran yang ada. Ini, sudah kita koordinasikan ke Provinsi Sumatera Utara," ujar Nanang.

Hari ini Gugus Tugas Percepatan Penaganan Covid-19 Kota Tebingtinggi melalui Dinas Kesehatan kembali melakukan uji cepat rapid test terhadap tenaga kesehatan kita yang ada di RSU dr H Kumpulan Pane.

Menurut Nanang, hal ini dilakukan karena salah seorang tenaga kesehatan kita positif covid-19 berdasarkan pemeriksaan PCR (swab) yang dilakukan oleh Kabupaten Simalungun karena yang bersangkutan juga bertugas di Simalungun dan saat ini juga sedang dirawat di rumah sakit Simalungun.

"Ini memang sangat mengecewakan kita, di mana ada tenaga medis kita yang lalai dengan protokol kesehatan untuk Covid-19. Kita sudah berupaya semaksimal mungkin, menekan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Namun demikian, kami tetap berupaya memutus mata rantai tersebut di Kota Tebingtinggi khususnya kepada tim medis kita," terang Nanang.

Kepada para tenaga kesehatan yang kontak dengan yang positif, telah kita lakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil pemeriksaan selama 14 hari. Yang di rapid test sampai hari ini, masih berjalan. Kami berharap, seluruh tenaga kesehatan yang ada di RSKP ini akan kita lakukan uji rapid test. Tahap pertama, kemarin yang diisolasi mandiri sebanyak 91 orang.

"Kami dari Gugus Tugas membuat suatu Pakta Integritas, terhadap 91 orang tenaga kesehatan kita yang melakukan isolasi mandiri. Apabila 91 orang ini membandel dan tidak mematuhi protokol kesehatan dengan isolasi mandiri, maka akan kami jemput paksa untuk melaksanakan isolasi di ruang karantina yang sudah disiapkan," tegas Nanang.

(CHA/BR)

Baca Juga

Rekomendasi