Sisi Religius Masyarakat Aceh Hambat Penyebaran Corona

Sisi Religius Masyarakat Aceh Hambat Penyebaran Corona
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, saat memberikan keterangan. (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Sisi religius masyarakat Aceh menjadi faktor vital dalam keberhasilan penanganan dan pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019.

“Aceh merupakan daerah syariat Islam. Kehidupan religi masyarakat Aceh yang luar biasa dalam beribadah dan disertai doa tolak bala, menjadi kekuatan terbesar kami untuk melawan Corona. Insya Allah doa rakyat Aceh makbul," ujar Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.

Menurut Aminullah, faktor utama keberhasilan Kota Banda Aceh dan Aceh umumnya dalam upaya menghambat penyebaran Covid-19 adalah sinergitas antara pemerintah, ulama dan masyarakat.

“Kuncinya kesadaran dan patuhnya masyarakat dalam menerima setiap aturan pencegahan penyebaran virus yang pemerintah keluarkan bersama Forkopimda. Tentu, tidak lepas dari peran para ulama dan tokoh masyarakat, dan stakeholder lainnya,” ucapnya.

Pada awalnya, ada dua pasien positif yaitu sepasang suami-istri, dan keduanya sudah sembuh. Kemudian ada 16 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan juga sudah tidak ada lagi atau nihil, sekarang tinggal 14 Orang Dalam Pemantauan (ODP) masih dalam proses.

Kata dia, sejumlah aturan dan imbauan pencegahan Covid-19 yang dikeluarkan pihaknya seperti memakai masker, menjaga jarak fisik sesama (physical distancing), cuci tangan dan juga tidak berkerumunan, memberlakukan sistem take away atau membeli secara online.

“Benar-benar diterapkan oleh seluruh masyarakat dan kini sudah menjadi budaya baru di Banda Aceh,” kata dia.

Kepatuhan warga kota tak lepas dari sinergitas antara pemerintah bersama unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, dan para ulama.

“Kita selalu kompak, saling bahu-membahu dalam mencegah Covid-19 di Banda Aceh ini, termasuk selalu berkoordinasi dengan pemerintah provinsi,” jelasnya.

Kemudian di Banda Aceh juga disiagakan tim di tiap desa untuk mengawal setiap ODP di desa masing-masing.

“Kami berinisiatif membentuk Pageu Gampong (pagar desa) yang tugasnya itu mengawal supaya para ODP agar tidak berkeliaran selama masa karantina, sehingga tidak terjadi transmisi lokal,” ujarnya.

Dan yang tak kalah penting, akses masuk ke Banda Aceh mulai dari jalur darat, laut, dan udara juga diawasi dengan ketat.

“Di setiap daerah perbatasan ada pengawalan khusus untuk menyaring setiap orang yang masuk,” ucapnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto, menyampaikan apresiasi kepada Provinsi Aceh dalam menekan penyebaran virus corona. Yuri pun mengajak daerah lain meniru Aceh dalam penanganan virus Corona.

Hingga Selasa, 26 Mei 2020 per pukul 12.00 WIB terdapat 19 kasus Covid-19 di Aceh, 17 orang telah dinyatakan sembuh, satu orang masih dirawat dan satu orang meninggal dunia.

Sementara masih ada 58 orang yang masih dalam proses pemantauan. Pemerintah pun mengapresiasi masyarakat aceh atas keberhasilan memutus mata rantai penyebaran virus, hingga hari Selasa (26/5) hanya satu pasien Corona yang meninggal dunia.

(MHD/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi