Ahmad Mustafa video call dengan Kabaharkam Polri, Komjen Pol. Agus Andrianto (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Sunggal - Rasa syukur disampaikan pasangan suami istri, Ahmad Mustafa (56) dan Suriana (51), warga Jalan Suka Bumi Baru, Gang II Puji Mulyo, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.
Mereka sekeluarga disapa dan berkomunikasi dengan Kabaharkam Polri, Komjen Pol. Agus Andrianto, melalui aplikasi WhatsApp.
Pasangan suami istri ini bercerita selama empat bulan belakangan merasakan dampak Covid-19 secara ekonomi.
Biasanya, Mustafa bekerja sebagai buruh bangunan, sedangkan Suriana sebagai buruh cuci pakaian. Namun kini keduanya tidak lagi bekerja karena terdampak Covid-19.
Mereka pun menceritakan niat anak bungsunya, Muhammad Taufik, yang ingin melanjutkan sekolah di tingkat SMA.
"Niatnya anak mau sekolah, tapi kami tidak lagi punya biaya untuk mensekolahkannya. Ya terpaksa berhenti dulu lah pak," kata Mustafa pada Kabaharkam Polri melalui video call.
Hal ini pun langsung ditanggapi Agus dengan mengatakan, "Wih, jangan pak, bu. Sekolah itu penting. Saya sudah terima keluhan ibu melalui pak Ibey. Ijinkan saya bantu ya pak. Kita ini manusia yang harus saling membantu dalam kebaikan."
"Nanti kita bantu sampai selesai ya. Yang penting jaga keluarga jangan sampai terjebak narkoba. Dan bapak dagang ya, jualan, di pasar," tanya Agus.
Selain membantu biaya sekolah, Agus juga membantu bedah rumah mereka.
"Makasih pak Agus. Kami berterima kasih, anak kami bisa bersekolah. Sehat-sehat pak. Salam juga sama Kapolri," kata Mustafa.
Mustafa pun kembali bertanya, "Kalau untuk jualan modalnya dari mana. Rumah aja masih kebanjiran dan reot pak."
"Emang kenapa rumahnya," tanya Kabaharkam
"Ini pak, kalau hujan sering banjir. lampu juga gak ada. Di rumah ini hanya ada satu kamar dan satu ruang tamu. Empat anak kami ya tidur di situ. Rumah kami cuma petakan pak," kembali disampaikan Mustafa.
"Ya udah. Saya bantu perbaiki rumahnya ya pak. Semoga gak banjir lagi. Ini bagian Program pak Kapolri Jenderal Idham Aziz dan Presiden Jokow Widodo. Bagaimana polisi berada di tengah masyarakat," ucap Kabaharkam.
Agus pun menyempatkan menyapa M. taufik yang berniat untuk tetap bersekolah.
"Rajin belajar ya, gapai cita-cita. Dan jangan lupa selalu minta doa dan restu ibu mu. Itu penting untuk membantu mu," pesan mantan Kapolda Sumut tersebut.
"Iya pak, makasih. saya nanti mau jadi polisi. Polisi itu tegas, baik dan pelindung, seperti bapak," aku taufik.
Mustafa sekeluarga tidak menyangka mendapat bantuan dari Kabaharkam Polri. Bantuan berupa paket sembako dan uang diberikan melalui stafnya, Ibey Nasution, yang berada di Medan.
"Nantinya, biaya sekolah akan langsung dibayarkan hingga Taufik menamatkan sekolahnya. Dan bedah rumah akan segera dilakukan," sebutnya.
Rekam Jejak Sosial
Agus Andrianto saat menjabat Kapolda Sumut selalu melakukan kegiatan sosial. Sebanyak 92 ribu warga Sumut mendapatkan pelayanan dan pengobatan gratis.
Dari penyakit kanker, katarak, tumor dan kaki palsu mendapatkan pengobaan secara gratis. Silaturahmi dengan penggali kubur, bilal mayit, komunitas biker, petugas kebersihan hingga supir anguktan umum dilakukan dengan membagikan sembako.
Agus Andrianto senantiasa bersilaturahmi dengan ribuan petugas kebersihan, pembantu rumah tangga hingga bilal mayit se-Sumatera Utara.
Program tersebut pun hingga saat ini masih dijalankan meski sudah pindah tugas ke Mabes Polri sebagai Kabaharkam Polri. Banyak warga Sumut yang mengapresiasi kepedulian Agus Andrianto terhadap sesama.
(JW/EAL)