Refleksi perawat melakukan perawatan kulit wajah pasien di Calysta Skincare Clinic, Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/7/2020). (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Analisadaily.com, Jakarta - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat penambahan data pasien sembuh totalnya menjadi 25.595 setelah ada penambahan sebanyak 789 orang. Namun untuk para pasien yang sudah sembuh, diwajibkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kepala Divisi Penyakit Tropik Infeksi Departemen Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto Kolonel CKM Dr. dr. Soroy Lardo, SpPD FINASIM menjelaskan bahwa penelitian virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masih berjalan sampai saat ini, sehingga bagi pasien yang telah sembuh, masih ada potensi terinfeksi dan positif kembali.
"Proses keilmuan virus SARS-CoV-2 sampai saat ini masih kita teliti. Kalau seorang pasien sudah sembuh, kemungkinan terinfeksi dan positif kembali masih mungkin," jelas Soroy, Kamis (2/7).
Melihat peningkatan signifikan kasus positif Covid-19, Soroy mengingatkan kembali bahwa yang terpenting sebenarnya adalah mengembangkan pola hidup bersih dah sehat berkonsep high vigilance atau konsep kewaspadaan tinggi pada masyarakat yang harus terus ditanamkan.
Perilaku baru seperti social distancing, physical distancing, penggunaan masker, cuci tangan sesering mungkin adalah kondisi yang akan membentuk kultur baru masyarakat yang dapat mencegah penularan Covid-19. Bagi pasien sembuh Covid-19 juga tetap harus mematuhi protokol kesehatan karena potensi terjangkit atau terinfeksi kembali masih sangat mungkin terjadi.
"Walaupun sudah sembuh, harus tetap menjalankan protokol kesehatan," tegas Soroy.
Soroy juga menjelaskan rata-rata perawatan pasien positif Covid-19 bervariasi, tergantung dari kondisi pasien tersebut. Pasien dengan komorbit tertentu akan mendapatkan perawatan yang cukup lama. Sedangkan untuk pasien tanpa komorbit, perawatan yang telah dievaluasi bisa sampai dua minggu perawatan.
"Kita akan memberikan pelayanan terbaik dengan sesuai standar terapi yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan serta perhimpunan dan tentunya akan selalui kita komunikasikan kepada pasien," tutup Soroy.
(RZD)