AirNav Indonesia (Istimewa/Internet)
Analisadaily.com, Jakarta - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk naik kelas agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno menyatakan bahwa AirNav Indonesia terus berkomitmen agar UMKM yang menjadi mitra binaan dapat tumbuh, bahkan di tengah pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia.
“Saat ini kami memiliki 65 UMKM aktif yang menjadi mitra binaan, terdiri dari tiga jenis usaha yaitu perdagangan, industri, dan jasa. Berbagai program bimbingan, mentoring dan pelatihan terus kami berikan kepada UMKM tersebut agar usahanya dapat terus berkembang,” ungkap Pramintohadi, Jumat (3/7).
Program pelatihan yang diberikan dalam mendukung UMKM naik kelas antara lain adalah pengelolan keuangan untuk UMKM, pemasaran produk melalui daring, penyusunan laporan keuangan sederhana, membangun brand, prosedur teknis memperoleh SIUP dan sertifikasi produk halal, serta motivasi dan peningkatan etos kerja.
“Kebijakan ini kami berikan kepada 65 mitra binaan aktif dan mulai berlaku sejak tanggal 1 Mei 2020 sampai dengan 31 April 2021. Hal ini menjadi krusial agar mitra binaan kami dapat mengelola cash flow usahanya dengan lebih leluasa di tengah keadaan perekonomian yang belum stabil,” ujarnya.
AirNav Indonesia, menurut Pramintohadi, telah membina 95 UMKM sejak periode tahun 2016 sampai dengan akhir 2019. Anggaran program kemitraan sepanjang periode tersebut yang telah disalurkan senilai Rp 6,5 miliar.
“Beberapa mitra binaan kami ada yang sudah mapan secara pendapatan dan ada pula yang sudah melunasi pinjaman kemudian meminjam kembali untuk melakukan ekspansi usaha,” papar Pramintohadi.
UMKM yang menjadi mitra binaan AirNav Indonesia bahkan ada yang telah melakukan aktivitas penjualan ke luar daerah dan memiliki potensi besar di pasar internasional. Contoh UMKM binaan di Kulon Progo, Yogyakarta. Mereka ada yang memproduksi batik dan ada yang memproduksi virgin coconut oil serta gula semut.
“Mereka pasarnya sudah sampai ke daerah-daerah luar Yogyakarta. Sehingga tahun 2019 lalu mereka kami ajak untuk mengikuti pameran di Kuala Lumpur, Malaysia, bertajuk Indonesia Creative Product Festival. Hasilnya sambutan untuk produk mereka di pameran tersebut sangat positif,” terangnya.
Di tengah perlambatan ekonomi yang saat ini melanda dunia, Pramintohadi berharap agar UMKM dapat menjadi motor penggerak perekonomian, sehingga pemulihan kondisi ekonomi dapat segera tercapai.
“Kami akan terus mendukung seluruh UMKM terus eksis dan tumbuh bahkan di tengah pandemi,” tandasnya.
(TRY/RZD)