BPODT Salurkan Dana Kerohiman Lahan Zona Otorita

BPODT Salurkan Dana Kerohiman Lahan Zona Otorita
Pemberian uang kerohiman di Kabupaten Toba (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Toba - Pemerintah Indonesia menyalurkan dana satunan atau uang kerohiman sebesar Rp26,1 miliar kepada 204 orang yang selama ini mengelola lahan dengan ‎bercocok tanam di atas zona otorita dengan luas 279 hektar di Desa Perdamaen Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba.

Lahan tersebut akan dibangun Toba Caldera Resort dan fasilitas pariwisata berstandar internasional.

Dalam acara penyaluran dana kerohiman yang digelar di Kantor Bupati Toba, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, lewat teleconference.

Penyaluran santunan langsung dilakukan oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).

‎Direktur Utama (BPODT), Arie Prasetyo, mengatakan bahwa lahan itu berstatus hutan milik negara sehingga Pemerintah Indonesia beritikad baik dengan memberikan santunan dana atau uang kerohiman sebagai pengganti tanaman yang selama ini menjadi sumber ekonomi masyarakat.

"Yang kita bicarakan lahan zona otorita luasnya adalah 386,72 hektare. Totalnya yang sudah bersertifikat 279 hektare. Yang hari ini diserahkan dana kerohiman atau uang santunannya," kata Arie, Sabtu (11/7).

Arie menjelaskan ‎filosofi uang santunan ini adalah bukan ganti rugi lahan. Tetapi, itikad baik pemerintah supaya perekonomian masyarakat tetap stabil. Karena, di lahan tersebut masyarakat menanam kopi, nangka dan jenis tanaman yang lainnya.

"Sudah diterbitkan SK-nya oleh Bupati secara independen dan badan otoritas tugasnya menyiapkan anggaran untuk pembayaran itu. Jadi, semua akuntabilitasnya sudah dilakukan dan ada Perpresnya di Perpres nomor 62 tahun 2018 sehingga ini yang kita jalankan. Memang prosesnya sedikit agak lambat," jelasnya.

Arie mengungkapkan ‎lahan itu dihitung karena di atasnya ada 255 petak lahan yang dikelola 204 orang. Dana santunan ini, dibayarkan secara bertahap. Sementara baru tahap pertama 279 hektar dan nanti ada lahan tahap dua sisanya 107,72 hektare.

"Terkait dengan pembangunan ini sudah ditunggu di kementerian PUPR untuk mulai membangun infrastruktur jadi harusnya kita mulai Juni. Tapi ada beberapa hal makanya baru kita laksanakan hari ini paling lama semuanya akan selesai dua minggu dari sekarang. Jadi tanggal 24 Juli," ungkapnya.

Menurut Arie ‎pembangunan akan dimulai pada pembukaan akses. Kemudian, tahun depan akan lebih masif. Pembangunan kali ini terhambat karena pandemi Covid-19.

"Sehingga masif nya akan dilakukan tahun depan. Pembangunan ini pemerintah yang lakukan mulai dari infrastruktur, fasilitas sebagai pengelola kawasan. ‎Hotel dan rumah sakit akan kita bangun bekerja sama dengan mitra sehingga dalam satu atau dua tahun ke depan Danau Toba (di lahan ini). Bisa selesai terealisasi," ucapnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, menjelaskan dengan penyelesaian lahan tahap pertama ini. Luhut mengharapkan bahwa pembangunan dan investasi bisa dari pengembangan Danau Toba dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar danau terbesar di Asia Tenggara itu.

"‎Kita gerak cepat untuk, saya sampaikan kepada menteri Basuki (Menteri PUPR)," ujar Luhut.

Selain penyerahan dana santunan, dalam acara tersebut juga digelar Ground Breaking di 10 desa wisata kawasan Danau Toba. Pembangunan desa wisata ini mendapat dukungan oleh PT Pertamina (Persero) dan PT Pegadaian (Persero) dalam pembinaan pembersihan lingkungan dan peningkatkan kesejahteraan masyarakat.

‎"Saya senang sekali, kita melakukan ini. Untuk sama-sama menyalurkan dana santunan ‎lahan dari Badan Pelaksanaan Otoritas Danau Toba dan Ground breaking dukungan dari Pertamina dan PT Pegadaian untuk 10 desa wisata di kawasan Danau Toba," terang Luhut.

Dengan pembangunan 10 desa wisata ini, Luhut mengatakan Pemerintah Indonesia tengah membangun desa lebih baik dengan peningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar Danau Toba atas dampak dari pembangunan desa wisata tersebut.

"Saya mengutip bahasa Presiden Jokowi. Membangunan desa berarti membangun Indonesia. Kita sebagai saksi untuk pembangunan tersebut atas dukungan dari PT Pertamina dan PT Pegadaian terhadap 10 desa wisata itu," tutur Luhut.

Luhut menjelaskan bahwa dukungan pembangunan desa wisata itu, dilakukan ‎PT Pertamina melalui program pembangunan toilet berstandar internasional, pembinaan olahan masyaraka‎t dan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) ke desa-desa tersebut.

Luhut menambahkan pihaknya juga sudah berkordinasi dengan ‎Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio‎ untuk mengaktifkan kembali penerbangan dari Bandara Kualanamu ke Danau Toba melalui Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara.

Hal itu untuk meningkatkan frekuensi wisatawan berkunjung ke Danau Toba setelah diterapkan new normal di Indonesia. Apalagi, selama pandemi Covid-19 dunia pariwisata di Danau Toba terpuruk.

"Saya sudah rapatkan dengan pak Tama pembukaan penerbangan dari Medan (Bandara Kualanamu) ke danau Toba, biar lebih banyak lagi frekuensi. Tentu harus sesuai dengan protokol kesehatan," jelas Luhut.

Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, ‎ mengatakan dana ‎santunan berupa tahap pertama dalam pembebasan lahan keseluruhannya. Ia berharap dana santunan digunakan dengan sebaik-baiknya untuk masa depan dan kebaikan Danau Toba.

"Pada 7 Juli kemarin, Danau sudah ditetapkan‎ sebagai Unesco Global Geopark. Hal ini, menambahkan nilai jual dari pada destinasi dan kami dari Kementerian ‎Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjual destinasi ini, agar lebih banyak pengunjungnya melihat kawasan indah ini," ungkap Wisnutama.

Wisnutama mengajak masyarakat di kawasan Danau Toba untuk meningkatkan kualitas dalam sektor pariwisata berstandar internasional. Dengan ini, secara otomatis terjadi peningkatkan kesejahteraan masyarakat disekitar danau vulkanik terbesar di dunia ini.

"Karena itu, saya mendorong peningkatkan ekonomi kreatif dengan meningkatkan aktivitas dan kualitas sehingga meningkat daya tarik baru dan event-event menarik dan banyak peminatnya, khususnya dikalangan milenial," tandas.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi