Erupsi Sinabung Belum Berdampak Pada Harga Pangan

Erupsi Sinabung Belum Berdampak Pada Harga Pangan
Petani memanen cabai merah di kebun miliknya di Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (2/7). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/aww)

Analisadaily.com, Medan - Harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat di Kota Medan sejauh ini masih terpantau stabil, pasca erupsi Gunung Sinabung pekan kemarin.

Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, salah satu yang dikhawatirkan adanya potensi gejolak harga pangan, mengingat salah satu sumber bahan pangan masyarakat Kota Medan berasal dari Kabupaten Karo.

"Tetapi hasil pantauan harga di sejumlah pasar tradisional sejak akhir pekan kemarin belum menunjukan adanya tren kenaikan harga. Semuanya masih terpantau stabil dan terlihat dalam batas fluktuasi harga yang normal," kata Gunawan, Senin (10/8).

Sebagai contoh, kata Gunawan, harga bawang merah dari wilayah Kabupaten Karo masih di kisaran Rp 14 ribu/kg di tingkat pedagang besar. Kalau di tingkat pengecer masih di kisaran Rp 25 ribuan/gg.

Kemudian bawang merah samosir di kisaran Rp 20 ribuan/kg dan bawang merah dari jawa sekitar Rp 19 ribuan/kg. Tomat masih di kisaran Rp 7 ribuan/kg di tingkat pedagang pengecer.

Cabai merah masih di kisaran Rp 27 hingga Rp 30 ribuan/kg di tingkat pengecer.

"Ada perbedaan harga di tingkat distributor antara cabai merah gunung yang sekitar Rp 23 ribuan/kg dengan cabai merah jawa yang sekitar Rp 17 ribuan/kg," terang Gunawan.

Beberapa komoditas lainnya juga masih terpantau stabil. Belum ada yang dikhawatirkan dari sisi perkembangan harga kebutuhan masyarakat sejauh ini akibat erupsi Sinabung.

"Hanya saja yang menjadi fokus kekhawatiran kita adalah kondisi tanaman petani yang terkena imbas dari erupsi tersebut," sebutnya.

Menurut Gunawan, diharapkan ada evaluasi cepat dari dinas terkait wilayah yang terkena imbas dari erupsi tersebut. Jika datanya bisa langsung disampaikan, maka akan langsung terpetakan mana saja tanaman yang terdampak erupsi sinabung.

"Sehingga tindakan kebijakan bisa diambil lebih cepat, baik dalam hal penyelematan tanaman petani atau dalam hal pengendalian harga kebutuhan pangan masyarakat," tandasnya.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi