Mahasiswa Poltan membimbing ibu-ibu dalam mengolah ikan rucah (Analisadaily/Ridwan Marpaung)
Analisadaily.com, Teluk Nibung - Politeknik Tanjungbalai (Poltan) bersama Kementerian Riset dan Teknologi menggelar pengabdian masyarakat di Kelurahan Kapias Pulau Buaya, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai.
Lucia Dewi Indrayani Manurung didampingi Erpiani Siregar, Rizki Febriansyah Siregar dan Sofyan Anwar Syahputra mengatakan, kegiatan ini dalam rangka berbagi pengetahuan dan pembimbingan langsung dari Poltan kepada masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam daerah, khususnya ikan rucah (ikan hasil sortasi) menjadi produk perikanan yang bernilai ekonomis tinggi.
"Selama ini pengolahan ikan rucah menjadi produk perikanan belum pernah dilakukan," kata Lucia, Minggu (23/8).
Lucia Dewi menjelaskan bahwa produk yang diolah dari ikan rucah adalah produk kaki naga ikan yang merupakan jajanan hasil olahan dari bahan baku ikan dan dalam penyajiannya menggunakan stick sehingga mudah dipegang.
"Kaki naga ikan ini sangat digemari oleh anak-anak karena mempunyai rasa yang sama dengan bakso daging dan ayam," ungkapnya.
Selain itu, ibu-ibu rumah tangga di Kelurahan Kapias Pulau Buaya juga diberikan pelatihan membuat produk fish finger dari bahan baku ikan rucah dan dibentuk seperti jari-jari.
"Kedua olahan produk ini dilumuri dengan tepung panir dan kemudian digoreng," ujarnya.
Lucia Dewi mengungkapkan hal unik dalam pembuatan produk itu adalah dilakukan modifikasi dalam penggunaan tepung pembalur. Tepung pembalur yang digunakan pada kegiatan ini menggunakan jajanan anak-anak seperti chitato dan cheetos.
Menurutnya tujuan modifikasi tepung pembalur itu untuk meningkatkan konsumsi produk yang diolah dari ikan bagi anak-anak ataupun masyarakat yang tidak menyukai ikan.
"Upaya ini dilakukan agar semakin tingginya konsumsi ikan pada anak-anak dan masyarakat," terangnya.
Kegiatan itu juga sebagai upaya menggencarkan agenda Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka menggalakkan gemar makan ikan di kalangan masyarakat.
Lucia mengungkapkan tujuan yang paling utama dalam kegiatan itu adalah membantu masyarakat ekonomi bawah khususnya di Kelurahan Kapias Pulau Buaya, Kecamatan Teluk Nibung agar terangsang membuka usaha produk perikanan yang bisa diolah dalam skala rumah tangga.
"Hal itu sangat didukung dengan potensi bahan baku yang melimpah, murah dan relatif tersedia," cetusnya.
Lucia Dewi menerangkan kegiatan yang diberikan kepada ibu-ibu rumah tangga, selain dari penyuluhan, demo pembuatan produk, pembimbingan dalam proses pengemasan, design kemasan serta proses pemasaran.
Dalam proses pemasaran ibu-ibu rumah tangga diperkenalkan menggunakan media sosial agar jangkauan produk luas dan up to date karena sekarang penggunaan media sosial tidak hanya di kalangan remaja, tapi sudah menjamur pada semua kalangan dan profesi.
"Ibu-ibu rumah tangga sangat eksis di Facebook. Jadi kegiatan ini juga membimbing ibu-ibu mengolah produk dari ikan rucah menjadi produk ekonomis tinggi dan memanfaatkan facebook dan istagram sebagai pemasarannya," jelas Lucia.
Dari diskusi yang dilakukan dengan tim pengabdian dan survei langsung ke lapangan, diketahui 80% masyarakat di lingkungan Kapias Pulau Buaya berada dalam kondisi ekonomi menegah ke bawah.
"Profesi kepala keluarga sebagian besar hanya sebagai nelayan, buruh pengolah ikan asin dan buruh kopra," terangnya.
Atas dasar itu, tim sangat berharap kegiatan ini bisa membantu ibu-ibu rumah tangga dalam mendapatkan ide dan bekal untuk memulai usaha olahan produk perikanan seperti yang telah diuji coba, yakni kaki naga ikan, fish finger dan abon ikan.
Para ibu-ibu rumah tangga itu juga dibekali buku resep dan panduan pengolahan demi menunjang pengetahuan dan keterampilan mereka agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat menengah ke bawah.
(RM/EAL)